Mundur setahun, AFSOC akan uji senjata laser pada AC-130J Ghostrider

AC-130J GhostriderUSAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS (AFSOC) akan menguji senjata laser udara dalam penerbangan pada pesawat kombatan AC-130J Ghostrider pada tahun 2023, yang berarti setahun lebih lambat dari yang direncanakan.

Demonstrasi terbang Laser Energi Tinggi Airborne Lockheed Martin, yang akan diintegrasikan pada AC-130J Ghostrider, akan dimulai pada musim panas 2023 dan berlangsung hingga musim gugur, kata Juru Bicara AFSOC Letnan Kolonel Becky Heyse kepada Breaking Defense.

Lockheed mengirimkan laser 60 watt ke AFSOC pada Oktober 2021 setelah menyelesaikan pengujian sistem yang diterima pabrik.

Pada saat itu, demonstrasi penerbangan dijadwalkan akan dilaksanakan tahun 2022.

Memasang senjata energi terarah pada pesawat tempur AC-130J telah menjadi tujuan abadi tetapi agak sulit dipahami bagi AFSOC selama hampir satu dekade.

Ghostrider dilengkapi dengan Paket Serangan Presisi, mencakup meriam 30 mm dan 105 mm.

Pesawat juga mampu mampu menembakkan amunisi berpemandu presisi seperti Bom Diameter Kecil GBU-39, rudal AGM-114 Hellfire, dan AGM-176 Griffin.

Tetapi laser energi tinggi akan memberi AFSOC cara untuk menembak jatuh rudal atau menonaktifkan elektronik musuh secara sembunyi-sembunyi, karena pasukan musuh tidak akan dapat melihat laser yang dipancarkan dari kapal perang.

Komando Operasi Khusus AS meminta sekitar 16 juta USD di TA 23 untuk melanjutkan integrasi laser pada AC-130J. Anggaran ini meningkat sekitar 4 juta USD di atas level FY22.

Anggaran ini juga digunakan untuk pengujian darat dan pemeriksaan kecocokan pesawat sebelum penerbangan pertama.

Perlu diingat bahwa AHEL Lockheed dirancang untuk AC-130J Blok 20.

Sedangkan semua AC-130J Block 20 sedang melalui proses modifikasi menjadi Block 30.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *