AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – J-20 disinyalir menggunakan mesin jet vektor yang membuatnya memiliki manuver yang kuat selama terbang pada kecepatan rendah.
Mesin jenis ini (thrust vectoring) sebenarnya bukan hal yang baru bagi China.
J-10 telah lebih dulu menggunakannya, sekaligus menjadikannya jet tempur mesin tunggal pertama yang memiliki kemampuan manuver yang kuat pada kecepatan rendah.
Military Watch Magazine menduga, teknologi mesin vector didapat China dari hasil pembelian Su-35 dari Rusia, hampur tujuh tahun yang lalu.
Ditambahkan, J-20 dirancang untuk sukses di dua front.
Teknologi siluman memungkinkan pesawat tempur ini untuk menyerang dari jarak jauh tanpa berada dalam jangkauan sistem pertahanan udara.
Namun, dalam jangkauan visual, J-20 juga dinilai unggul.
Hal ini didukung rudal udara ke udara jarak pendek PL-10. Rudal ini dianggap sebagai salah satu yang paling sukses di kelasnya di dunia.
Rudal ini dapat menyerang target pada sudut pandang yang ekstrim.
-Jaden-