AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt avuşoğlu menyatakan bahwa Malaysia dan Indonesia telah menyatakan minatnya untuk membeli drone dari perusahaan Baykar, Turki.
Baykar adalah perusahaan pembuat drone Bayraktar TB2 yang sangat terkenal dan drone unggulan lainnya seperti Akinci yang telah diterjunkan ke medan tempur Suriah, serta Kizilelma yang sedang dikembangkan.
Avuşoğlu menyatakan, kesepakatan dengan Malaysia dan Indonesia sedang ditandatangani.
“Banyak negara Asia, terutama Malaysia dan Indonesia, sangat tertarik dengan produk industri pertahanan kami. Kesepakatan sedang ditandatangani,” ujar avuşoğlu kepada pers di Tokyo dalam rangka menghadiri pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Ia juga berharap dapat mengekspor drone Baykar ke Jepang. Turki melihat potensi besar dalam memperdalam hubungan pertahanan dengan Jepang.
“Jika Jepang ingin membeli produk industri pertahanan dari Türkiye, termasuk drone bersenjata, dengan senang hati kami akan memenuhi permintaan tersebut,” ujarnya seperti diberitakan Daily Sabah.
Dijelaskan, permintaan internasional terhadap drone buatan Baykar, khususnya Bayrakter TB2, telah melonjak setelah dampaknya dalam konflik di Suriah, Ukraina, Libya, dan kini perang Rusia-Ukraina.
Avuşoğlu menambahkan, drone bersenjata buatan Turki termasuk yang terbaik di dunia.
“Drone bersenjata Turkilah yang mencegah invasi Tripoli di Libya,” ujar dia.
Saat ini Turki juga sedang membangun pabrik di Ukraina untuk memproduksi drone termasuk Bayraktar TB2 dan Bayraktar Akinci.
CEO Baykar, Haluk Bayraktar, mengatakan bahwa drone Bayraktar TB2 sangat laku dan telah diekspor ke 22 negara.
-Poetra-