AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dikenal sebagai pembuat senjata pelontar granat otomatis, Milkor SA, perusahaan pertahanan asal Afrika Selatan ini juga mulai menawarkan kendaraan antiranjau atau yang populer disebut MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected).
Kendaraan yang dijuluki sebagai Milkor 4X4 ini mulai diperkenalkan pada pameran kedirgantaraan dan pertahanan AAD 2018 silam.
Desainnya tak lazim, sebagai MRAP, Milkor 4X4 terlihat buntet dan tak dibekali pintu samping. Awaknya keluar dan masuk dari pintu hidrolik di bagian belakang yang dilengkapi tangga lipat.
Kabin depan menawarkan tempat duduk untuk pengemudi dan komandan dan ada ruang yang cukup untuk delapan prajurit bersenjata di belakang.
Menurut Milkor SA, truk lapis bajanya memiliki perlindungan B7, membuatnya tahan terhadap tembakan dari senapan serbu kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm.
Ada tempat penyimpanan di kedua sisi lambung yang bertindak sebagai panel yang dapat membelokkan gelombang kejut dari ledakan ranjau atau IED.
Kendaraan dengan bobot total 15 ton ini digerakkan menggunakan mesin diesel turbo Iveco berdaya 176 kW.
Kecepatan maksimumnya mencapai 110 km/jam dan jangkauan operasi sejauh 1.000 km saat tangki BBM terisi penuh solar.
Sebagai alat bela diri dan bertempur, Milkor 4X4 dapat dipersenjatai dengan stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS), salah satunya ditawarkan menggunakan produk Reutech bersenjatakan senapan mesin kaliber 12,7 mm.
Milkor SA menawarkan beragam kebutuhan misi untuk MRAP-nya ini, seperti untuk angkut pasukan (APC), versi komando, ambulans, juga untuk penggunaan anti huru hara.
-RBS-