AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kebutuhan Ukraina yang besar akan sistem persenjataan, membuka peluang ekspor sistem persenjataan yang besar pula ke negara itu, termasuk Jerman.
Berlin pun diberitakan surat kabar Welt pada 17 September, telah memberikan persetujuan untuk penjualan 18 unit RCH-155 Self-Propelled Howitzer (SPH) ke Ukraina.
Sistem senjata artileri beroda dengan laras kaliber 155 mm ini diproduksi oleh oleh perusahaan Jerman Kraus-Maffei Wegmann (KMW).
Disebutkan bahwa nilai penjualan 18 RCH-155 senilai 216 juta euro.
Sebelumnya, Jerman telah mengirimkan ke Ukraina 10 unit PzH 2000 SPH 155 mm beroda rantai, dimulai sejak bulan Juli 2022.
Tidak hanya itu, Jerman juga telah memasok Ukraina dengan tiga M270 MARS II MLRS (Multiple Launch Rocket Systems).
Pada bulan September ini sebanyak dua unit M270 akan menyusul dikirim ke Ukraina.
Mengutip Army Recognition, RCH-155 adalah generasi baru SPH mobile yang didasarkan pada sasis beroda dari kendaraan lapis baja multiperan Boxer 8X8.
Bagian belakang RCH-155 dilengkapi dengan turet yang dioperasikan dari jarak jauh dengan persenjataan meriam 155 mm kaliber 52.
RCH-155 dapat membawa total 30 buah amunisi dan mampu menembakkan semua peluru standar NATO 155 mm.
Kapasitas penembakan mencapai 8 amunisi per menit. Sementara jarak jangkau mencapai 40 km.
Peningkatan jangkauan hingga 56 km dimungkinkan dengan Proyektil Artileri Jarak Jauh (VLAP).
-Jaden-