AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – China pada hari Jumat mengumumkan pemberlakukan sanksi terhadap CEO Raytheon Technologies Gregory Hayes dan CEO Boeing Defense Ted Colbert atas penjualan senjata AS ke Taiwan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning tidak merinci sanksi apa yang dijatuhkan terhadap Hayes dan Colbert.
Sebelumnya diketahui, AS telah mengumumkan penjualan senjata senilai 1,09 miliar USD ke Taiwan minggu lalu.
Penjualan tersebut termasuk 355 juta USD untuk rudal Harpoon buatan Boeing dan 85 juta USD untuk rudal Sidewinder buatan Raytheon.
“Kami sekali lagi mendesak pemerintah AS dan pihak-pihak terkait untuk menghentikan penjualan senjata dan kontrak militer ke Taiwan, juga berhenti menciptakan faktor-faktor baru yang dapat menyebabkan ketegangan di Selat Taiwan,” ujar Mao.
China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Taiwan merupakan sebuah pulau berpenduduk 23 juta orang di lepas pantai timur China.
Taiwan dan China berpisah pada tahun 1949 selama perang saudara yang membawa Partai Komunis berkuasa di Beijing.
Di sisi yang lain, AS tidak secara resmi mengakui Taiwan di bawah kebijakan satu-China. AS pun menjadi pemasok utama peralatan militer kepada Taiwan untuk memastikan Taiwan dapat mempertahankan diri.
Defense News menulis, tidak jelas dampak apa yang akan timbul akibat sanksi yang diberikan kepada dua eksekutif perusahaan AS.
Sanksi semacam itu, tulisnya, seringkali bersifat simbolis saja.
-Jaden-