AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India dan Jepang sepakat untuk segera mengadakan latihan jet tempur pertama antara angkatan udara kedua negara.
Keputusan itu diambil selama pertemuan menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara digelar di Jepang.
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh bersama Menteri Luar Negeri India S Jaishankar melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang Hamada Yasukazu dan Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa.
Pertemuan yang digagas oleh Jepang tersebut dilaksanakan Tokyo pada 8 September 2022.
Dalam pernyataan bersama usai pertemuan 2+2, para menteri dari kedua negara menyatakan bahwa latihan bersama akan dimulai dengan latihan yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara India dan Pasukan Bela Diri Udara Jepang.
Lebih lanjut, para menteri mengungkapkan niat bersama kedua negara untuk melakukan upaya berkelanjutan menuju latihan bilateral yang lebih kompleks dan canggih.
Disebutkan, ide latihan bersama ini sebenarnya telah dicetuskan dalam pertemuan 2+2 tahun 2019. Namun kemudian latihan jet tempur bersama kedua negara tidak jadi dilaksanakan akibat pandemic COVID-19.
Jepang disinyalir ingin melakukan latihan tempur udara dengan Su-30 milik Angkatan Udara India (IAF). Pesawat yang sama, dimiliki China yang dibeli dari Rusia.
Su-30 India akan berlatiha dengan dengan F-15 Jepang di Pangkalan Udara Komatsu pada Juni 2020, tetapi agenda itu dibatalkan tahun 2020.
Kemudian diputuskan untuk melakukan latihan di Pangkalan Udara Hyakuri pada Juli 2021 dengan pesawat tempur F-2 Jepang. Namu lagi-lagi, acara itu dibatalkan karena gelombang varian Delta COVID-19.
Jepang menunggu untuk terlibat dalam latihan militer dengan jet tempur Su-30MKI milik IAF karena meningkatnya ancaman terhadap keamanannya dari China.
Latihan dengan Su-30 India bisa menjadi pengalaman yang signifikan bagi JASDF, karena akan memberikan pilot pesawat tempur Jepang wawasan berharga tentang kemampuan dasar Su-30 seperti kemampuan manuver, daya jelajah, konsumsi bahan bakar, serta waktu penyelesaian untuk pemeliharaan.
Dikatakan, informasi seperti itu sangat berharga bagi perencana militer Jepang jika terjadi potensi konflik dengan China.
-Poetra-