AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan asal Korea Selatan LIG Nex1 memboyong salah satu produknya yakni KGGB (Korean GPS-Guided Bomb) pada pameran Defence and Security 2022 di Bangkok.
Perusahaan mengungkapkan bahwa Angkatan Udara Kerajaan Thailand Royal (RTAF) adalah pelanggan terbaru (pengguna kedua) dari KGGB seperti dikutip dari situs Janes (30/8).
Sementara sebagai pelanggan ekspor pertama bom luncur berpemandu presisi KGGB ini adalah Arab Saudi yang mengakusisinya pada 2018.
Situs AAG Thailand melaporkan bahwa Direktorat Persenjataan RTAF telah mengumumkan pengadaan 10 set Guidance-Extended Range Kits untuk bom serbaguna Mk82 GP, dengan peralatan terkait seharga 47,9 juta baht atau setara 1,3 juta dolar AS pada 13 Juni 2022.
Bom pintar ini akan dipasang pada jet latih tempur/serang ringan T-50TH Golden Eagle yang dibangun oleh Korea Aerospace Industries (KAI). Diketahui, RTAF telah memesan 14 unit T-50TH, dengan pengiriman dimulai pada 2018.
Nantinya, selain akan disandingkan dengan T-50TH, KGGB juga bisa digunakan juga oleh jet tempur lainnya seperti F-5E/F TH dan F-16A/B milik RTAF.
Berdasarkan riwayatnya, KGGB ini mulai dikembangkan oleh LIG Nex1 pada awal 2010 yang proyeknya digarap bersama dengan Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) untuk digunakan oleh AU Republik Korea Selatan (RoKAF).
Sejak 2013, KGGB telah diuji pada berbagai macam jet tempur RoKAF mulai dari F-4E, F-5E/F, F-16C/D, F-15K dan jet serang ringan FA-50.
Fitur utama dari bom luncur berpemandu KGGB adalah dapat digunakan tanpa perlu modifikasi atau struktural tambahan.
Sebelum digunakan, terlebih dahulu dengan menyimpan data misi ke Pilot Display Unit (PDU), yang dibawa oleh pilot di kokpit pesawat.
Menurut LIG Nex1, bom berpemandu luncur KGGB memiliki jangkauan maksimum sekitar 100 km, dan memiliki tingkat CEP (Circular Error Probable) 13 m saja.
-RBS-
Foto: RoKAF