AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Peningkatan kekuatan udara terus dilakukan oleh Taiwan di tengah meningkatnya ancaman yang datang dari China seperti yang semakin dirasakan Taipei akhir-akhir ini.
Pada 31 Agustus lalu, Legislator Wang Ting-yu dari Partai Progresif Demokratik (DPP) mengumumkan bahwa Taiwan telah resmi menandatangani kontrak dengan Amerika Serikat untuk pembelian empat kendaraan udara tak berawak MQ-9B SeaGuardian seharga kurang lebih 555 juta USD.
Pembelian drone tersebut, kata Wng, untuk memperkuat pertahanan Taiwan dengan meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaiannya (ISR).
General Atomics Aeronautical Systems Inc. (GA-ASI), perusahaan pertahanan AS yang memproduksi MQ-9B SeaGuardian, akan menjadi kontraktor penyedia drone ini.
MQ-9B SeaGuardian merupakan varian maritim dari MQ-9 Reaper. Drone ini dirancang dapat terbang di atas cakrawala melalui SATCOM selama 30 jam, tergantung pada konfigurasinya.
Drone ini mampu terbang di semua jenis cuaca dan terintegrasi dengan aman ke wilayah udara sipil, jelas perusahaan.
Dengan kemampuan tersebut, MQ-9B dimungkinkan untuk digunakan oleh pasukan gabungan dan otoritas sipil guna memberikan kesadaran situasional secara waktu nyata, di mana saja, pada siang maupun malam hari.
SeaGuardian dilengkapi dengan kit misi radar maritim area tengah yang luas, sistem identifikasi otomatis, dan kit misi antikapal selam (ASW) secara mandiri sebagai kit opsionalnya.
Drone ini diklaim perusahaannya merupakan sistem UAV pertama di kelasnya yang memungkinkan pencarian dan patroli waktu nyata di atas dan di bawah permukaan laut
-Jaden-