AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Defence Technology Institute (DTI) lembaga di bawah Kementerian Pertahanan Thailand dan perusahaan pertahanan swasta Chaiseri telah bersama-sama mengembangkan D-Tiger 4X4.
Kendaraan tempur (ranpur) seberat 12 ton yang didasarkan pada First Win buatan Chaiseri ini ditampilkan dalam pameran Defence and Security 2022 di Bangkok.
Melansir situs Janes, disebutkan bahwa D-Tiger adalah kendaraan pertama yang dikembangkan oleh perusahaan Thai Defense Industry (TDI), sebuah perusahaan patungan (JV) yang didirikan oleh DTI dan Chaiseri pada awal 2022.
Ditambahkan, prototipe D-Tiger diposisikan untuk Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand dan juga untuk pelanggan ekspor, terutama di Asia Tenggara.
Seperti diketahui, keluarga MRAP First Win telah digunakan oleh Malaysia, Indonesia (dimiliki oleh Kopassus), dan terakhir Filipina.
Meskipun penampilannya mirip dengan First Win, D-Tiger memiliki spesifikasi yang berbeda dari versi dasar dari First Win.
D-Tiger menggabungkan lebih banyak teknologi dan komponen buatan lokal serta sedang dikembangkan untuk memenuhi beberapa persyaratan misi, termasuk operasi komando dan kontrol dan kendaraan tempur infanteri.
Prototipe D-Tiger didukung oleh mesin diesel Cummins berdaya 300 hp, yang memungkinkan kendaraan berlari pada kecepatan maksimum 110 km/jam.
Untuk dimensinya, D-Tiger memiliki panjang 6 m, lebarnya 2,66 m, dan tingginya 2,53 m (tanpa kubah senjata).
Sebagai ranpur jenis MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected), D-Tiger memiliki lambung monocoque berbentuk V yang memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap ledakan ranjau dan alat peledak improvisasi (IED).
Untuk tingkat perlindungan balistiknya berada pada STANAG level 2 dan perlindungan terhadap ranjau pada STANAG level 3.
Ranpur berawak sepuluh prajurit ini dapat dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 7, 62 mm atau 12, 7 mm dan pelontar granat otomatis AGL 40 mm yang dipasang di atas atapnya.
-RBS-