AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan patungan Rusia-India BrahMos Aerospace akan membuat rudal BrahMos versi hipersonik pada 2027-2028, kata Wakil Direktur Alexander Maksichev.
Versi rudal BrahMos saat ini memiliki kecepatan laju 2,8 – 3 Mach yang artinya masih di tataran supersonik.
Rudal akan ditingkatkan kecepatannya menjadi lebih dari Mach 7 sehingga masuk kategori hipersonik.
Pekerjaan rumah yang sedang dilaksanakan saat ini oleh perusahaan adalah harus mengganti mesin untuk mencapai kecepatan hipersonik tersebut.
“Pekerjaan sedang berlangsung. Masih ada lima atau enam tahun lagi. Prioritas pelanggan dan persyaratan berubah,” kata Maksichev kepada Sputnik.
Rudal BrahMos adalah rudal jelajah supersonik bertenaga ramjet yang diluncurkan dari kapal selam, kapal, pesawat terbang, atau darat.
Usaha Indo-Rusia telah sukses signifikan tahun ini, dengan Filipina menandatangani perjanjian untuk membeli rudal anti-kapal untuk angkatan bersenjatanya.
Maksichev menambahkan bahwa portofolio pesanan rudal dari perusahaan patungan Rusia-India BrahMos Aerospace berjumlah hampir 6,5 miliar USD.
Tahun ini, ia mengatakan perusahaan telah menandatangani kontrak ekspor pertama untuk pasokan rudal ke Filipina senilai 375 juta USD.
“Portofolio pesanan BrahMos saat ini mencapai lebih dari $6 miliar, mendekati $6,5 miliar. Peningkatan itu, antara lain, karena penandatanganan kontrak dengan Filipina,” ujarnya.
Pengiriman pertama rudal jelajah supersonik BrahMos ke Filipina akan dimulai pada 2023.
Kesepakatan senilai 375 juta USD untuk pasokan rudal BrahMos ke Filipina dicapai pada bulan Januari dan merupakan kontrak ekspor pertama untuk BrahMos Aerospace.
Pengiriman rudal pertama akan dimulai pada 2023. Ini akan menjadi rudal untuk pertahanan pantai, sistem rudal pantai oleh Angkatan Bersenjata Filipina.
Saat ini 45 perwira militer Filipina telah dilatih di India di bawah kontrak ekspor.
Maksichev mengatakan, rudal BrahMos juga akan digunakan untuk melengkapi semua kapal yang paling siap tempur dan dipersenjatai dengan baik dari perpindahan besar di Angkatan Laut India, yakni kapal penjelajah, kapal perusak, dan kapal fregat.
Selain lembaga Rusia, ilmuwan India dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan, Institut Teknologi India, dan Institut Sains India yang berbasis di Bengaluru sedang mengerjakan teknologi untuk mengembangkan versi yang ditingkatkan dari rudal BrahMos.
Usaha bersama Rusia-India didirikan pada tahun 1998. Saat ini perusahaan sedang melaksanakan pengembangan versi rudal hipersonik untuk platform berbasis angkatan laut, bawah air, pantai, dan udara.
-Poetra-