AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Institut Teknologi Pertahanan (DTI) Thailand meluncurkan sistem peluncur roket dan rudal multi laras D11A pada pameran Defence & Security 2022 di Bangkok yang berlangsung pada 29 Agustus – 1 September.
Dalam pengembangan D11A ini DTI bermitra dengan Elbit Systems, dimana platformnya didasarkan pada Precise and Universal Launching System (PULS) buatan perusahaan Israel tersebut.
Dalam pembuatan prototipe D11A ini juga melibatkan Kantor Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut Kerajaan Thailand (NRDO).
Mengutip Janes, proyek D11A dimulai ketika kontrak pengembangan senilai 2,2 juta dolar AS diberikan kepada Elbit Systems pada September 2019.
Namun proyek pembangunan D11A ini sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, kemudian dimulai kembali pada awal 2022.
Pembuatan prototipe D11A didasarkan pada truk militer Tatra 6X6 berbobot 10 ton dari Republik Ceko yang disandangkan dengan peluncur roket PULS buatan Elbit Systems.
Sistem D11A ini dapat meluncurkan beberapa sistem roket berpemandu dan roket tak terarah dengan kaliber berbeda, dengan jangkauan efektif antara 40 hingga 300 km.
Pejabat DTI mengatakan uji coba prototipe D11A akan dimulai pada 2022 ini juga, dengan tujuan untuk mensertifikasi peluncur dan memulai produksi sistem pada 2023.
Manufaktur D11A kemungkinan akan dilakukan oleh fasilitas produksi Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand.
Pengembangan D11A ini sendiri untuk memenuhi kebutuhan akan sistem pertahanan artileri pantai yang akan digunakan oleh Korps Marinir Thailand.
-RBS-