AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebagai taktik untuk ‘menguras’ persediaan rudal jelajah jarak jauh Rusia, Ukraina telah membuat dan menyebar replika Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang terbuat dari kayu.
Cara ini digunakan sebagai umpan bagi drone Rusia yang mengintai keberadaan HIMARS dan kemudian mengirimkan koordinatnya ke peluncur rudal-rudal jelajah Rusia.
Hal ini dilaporkan The Washington Post, mengutip pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya.
Dengan umpan-umpan tersebut, tulis harian terbesar di AS itu, drone Rusia salah mengidentifikasi replika sebagai sistem nyata.
Drone Rusia kemudian mengirimkan data koordinas lokasi HIMARS ke kapal perang angkatan laut di Laut Hitam yang dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr.
Disebutkan, sedikitnya 10 rudal jelajah Kalibr dalam beberapa minggu telah salah sasaran.
Taktik asimetris terbaru Ukraina tersebut, lanjutnya, telah berhasil mengelabui Moskow yang mengatakan berhasil menghancurkan sejumlah HIMARS Ukraina sumbangan dari AS.
“Mereka mengklaim telah memukul lebih banyak HIMARS daripada yang kami kirim,” The Washington Post mengutip seorang diplomat AS yang tidak disebutkan namanya.
Juru Bicara Pentagon Todd Breasseale menolak klaim Rusia pekan lalu. Ia menyatakan bahwa semua HIMARS yang dikirim ke Ukraina dapat dipertanggungjawabkan.
AS telah mengirimkan 16 HIMARS ke Ukraina, sementara sekutu Barat mengirimkan sistem roket M270 (versi roda rantai dari HIMARS).
Menurut para ahli, Rusia mungkin tidak melebih-lebihkan penghancuran artileri HIMARS, tapi mereka mengira itu persenjataan sesungguhnya.
“Jika Rusia mengira mereka telah menghancurkan HIMARS, mereka pasti akan mengklaim bahwa mereka telah menembak HIMARS,” kata George Barros, peneliti militer di lembaga think tank Washington Institute for the Study of War .
-Poetra-