AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua jet tempur F-16 Fighting Falcon TNI AU dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Pekanbaru berhasil menghancurkan sasaran pengeboman dalam pelaksanaan Latihan Matra Udara II Jalak Sakti Koopsud I tahun 2022 pada hari Senin (29/8).
Pengeboman sasaran oleh dua F-16 tersebut dilaksanakan setelah pelaksanaan Operasi Udara Lawan Udara (OULU) ofensif dalam rangka merebut keunggulan udara dapat di wilayah udara mandala operasi.
Pengeboman dilakukan sebagai bagian dari Operasi Udara Serangan Strategis (OUSS) yang dilakukan oleh dua pesawat F-16 dengan callsign Rydder Flight.
OUSS bertujuan untuk menyerang dan menghancurkan sasaran-sasaran bernilai strategis yang merupakan center of gravity guna menetralisir kemampuan dan membatalkan niat musuh untuk berperang.
Latihan Jalak Sakti 2022 ini disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Pangkoopsud I Marsda TNI Tedi Rizalihadi beserta beserta unsur Forkopimda Provinsi Lampung dan Kabupaten Tulang Bawang.
Turut pula menyaksikan latihan ini Pangkoopsudnas Marsdya TNI Andyawan Martono P, Asops Kasau Marsda TNI M. Khairil Lubis, Dankorpasgat Marsda TNI Taspin Hasan, Kapuslaiklambangjaau Marsda TNI Samsul Rizal, Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang B, dan pejabat lainnya. Pengeboman dilaksanakan di Air Weapon Range Lanud Pangeran M. Bun Yamin, Lampung.
Latihan Matra Udara II Jakal Sakti Koopsud I ini juga digabungkan dengan Latihan Hardha Maruta I dan Gwa Wijaya 2022.
Latihan Operasi Udara Matra Udara II Jalak Sakti Koopsud I, Hardha Marutha I dan Gwa Wijaya Kopasgat TA. 2022 menjadi tolak ukur sejauh mana tingkat kesiapan dan profesionalisme seluruh satuan untuk menguji kesiapan dan intreroperabilitas konsep operasi udara gabungan dalam Operasi Militer Perang (OMP) dan implementasi Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) di jajaran Koopsud I dan Kopasgat.
Latihan ini untuk meningkatkan dan menguji kemampuan satuan jajaran Koopsud I, dalam merencanakan dan melaksanakan strategi operasi udara untuk menghadapi kemungkinan kontijensi yang akan terjadi di wilayah tugasnya serta mewujudkan kesiapsiagaan operasional dan melatih interoperabilitas Wing I dan Satbravo 90 Kopasgat, tulis Dispenau dalam siaran persnya.
Ditambahkan, operasi udara yagg dimainkan dalam latihan ini meliputi Operasi Intelijen, Operasi Udara Serangan Strategis, Operasi Udara Perlawanan, Operasi Mobilitas Udara, Operasi Udara Khusus Operasi Informasi, dan Operasi Teritorial.
Latihan kali ini melibatkan 808 personel, pesawat tempur, pesawat angkut, pesawat intai, helikopter, dan unsur satuan dari Wing I dan Satbravo Komando Pasukan Gerak Cepat ( Kopasgat)
Pangkoopsud I menjelaskan kepada para media yang hadir menyaksikan latihan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan oleh Koopsud I dalam rangka mensiapsiagakan pasukan dan alutsista di jajaran Koopsud I yang terintegrasi dengan jajaran dari unsur Kopasgat sehingga disebut operasi udara gabungan.
Kegiatan Latihan Operasi Udara Gabungan ini juga menyedot animo masyarakat yang sangat besar. Berbagai usia hadir melihat dari dekat jalannya latihan operasij udara gabungan yang digelar di Baseops Lanud M. Bun Yamin, Lampung.
-Poetra-