AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Senjata artileri self-propelled howitzer (SPH) 2S7M Malka 203 mm membuktikan akurasinya pada tembakan jarak jauh terhadap sasaran Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, Malka melakukan tembakan langsung dengan peluru berdaya ledak tinggi pada jarak lebih dari 40 km.
Pada saat yang sama, pengintaian target dan pemanduan senjata artileri dilakukan menggunakan kendaraan udara tak berawak pada siang maupun malam hari.
Duel artileri berlangsung setiap saat sepanjang hari, kata penembak senior pasukan Rusia, Ivan.
Dengan satu tembakan, artileri dari Distrik Militer Barat ini menghancurkan posisi musuh, menyerang howitzer M777 Amerika yang dipersenjatai dengan unit-unit Angkatan Bersenjata Ukraina.
Hasil kerja kelompok Malka terlihat jelas pada rekaman kontrol objektif yang diambil oleh drone.
Mengenai Malka, ini adalah versi modern dari 2S7 Pion, sistem artileri self-propelled kaliber 203 mm buatan tahun 1976.
SPH kaliber 203 mm dimaksudkan untuk menekan bagian belakang musuh, menghancurkan benda-benda yang sangat penting, khususnya, struktur yang diperkuat dengan baik dan strip lapangan terbang.
Selain cangkang fragmentasi berdaya ledak tinggi, ada juga cangkang penusuk beton di gudang senjata Malka.
Untuk pertahanan anti-pesawat individu, setiap senjata SPH dilengkapi senapan mesin NSVT 12,7 mm dan rudal antipesawat portabel Igla.
2S7M Malka dapat dibawa ke posisi tempur dalam tujuh menit. Sistem ini berputar dan meninggalkan posisi lebih cepat dalam lima menit. Hal ini penting dalam kasus kontra-baterai.
Melalui proses modernisasi, 2S7M kini mendapatkan sejumlah pembaruan. Antara lain pada kanon 2A44 kaliber 203 mm, roda, sistem elektronik, serta sejumlah pembaruan pada komponen lainnya.
Bila kapasitas proyektil pada 2S7 hanya empat butir, maka pada 2S7M sudah dapat memuat delapan butir.
Demikian juga dengan jarak jangkau tembakan, yang tadinya hanya 37,5 km kini bisa mencapai 50 km.
Rata-rata tembakan meningkat menjadi 2,5 putaran per menit.
-Poetra-