AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut Filipina telah menerima pengiriman pertama kapal patroli cepat Shaldag Mk V dari Israel.
Dua dari delapan kapal yang dipesan tersebut dikirimkan menggunakan kapal kargo dari pelabuhan Haifa di Israel utara, berdasarkan foto-foto yang diterbitkan Israel Shipyards.
Pada musim panas 2019, Israel Shipyards memenangkan kontrak delapan kapal patroli berkecepatan tinggi dari Filipina senilai 195 juta USD.
Kontrak termasuk sistem senjata Rafael dan renovasi infrastruktur laut untuk pembangunan kapal ini di Filipina.
Pada Januari 2020 disepakati bahwa empat unit Shaldag akan dibuat di Israel, sedangkan empat unit lainnya akan dibuat di galangan kapal Filipina.
Seperti dilaporkan AR sebelumnya, sebanyak empat kapal akan dipersenjatai rudal Rafael Spike NLOS berjangkauan 25 km, sementara empat lainnya dipersenjatai dengan naval gun.
Menurut Israel Shipyards, Shaldag Mk V adalah kapal yang battle proven. Kapal ini terbuat dari all-aluminium, ringan dan cepat, berkapasitas muatan tinggi, manuver lincah dan pemeliharaan yang mudah.
Shaldag Mk V dirancang untuk beroperasi dalam misi keamanan laut di perairan pesisir dan dapat diandalkan untuk patroli perlindungan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Untuk spesifikasinya, Shaldag Mk V memiliki LOA (Length Over All) 32,65 m, beam max. 6,20 m, dan bobot mati 95 ton.
Kecepatan maksimumnya mencapai 40 knot dan jangkauan operasi sejauh 1.000 NM dengan kecepatan jelajah 12 knot.
Saat ini, selain Israel dan Filipina, pengguna kapal patroli cepat Shaldag Mk V lainnya adalah Angkatan Laut Senegal.
-Jaden/RBS-