AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Armada jet tempur F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS (USAF) tiba di Pangkalan RAAF Tindal di Northern Territory pada 18 Agustus lalu.
Namun meski kedatangannya bersamaan dengan pelaksanaan Exercise Pitch Black 2022, Si Raja Udara F-22 punya misi yang lain yang diemban, yakni melaksanakan program Enhanced Air Cooperation (EAC) selama beberapa minggu ke depan.
EAC bertujuan untuk memperdalam integrasi udara ke udara lanjutan antara Angkatan Pertahanan Australia dengan elemen udara AS
Laksamana Madya Darren Goldie, Panglima Udara Australia, menjelaskan bahwa meskipun kegiatan ini terjadi bersamaan dengan Latihan Pitch Black, ini adalah kegiatan terpisah di bawah United States Force Posture Initiative.
Program ini telah ada sejak 2017, yang dibangun di atas serangkaian luas latihan udara dan kegiatan pelatihan yang dilakukan antara Australia dan Amerika Serikat.
Sebelum ini, pembom strategis B-1B Lancer USAF juga melakukan kunjungan ke RAAF Darwin pada bulan Juni selama Latihan Diamond Storm.
Kemudian pembom B-2 Spirit mengunjungi Pangkalan RAAF Amberley pada bulan Juli dalam Latihan Koolendong dan Arnhem Thunder.
Sementara itu, Exercise Pitch Black 2022 diikuti oleh 17 negara dan menghadirkan kurang lebih 100 pesawat dengan 2.500 personel.
Untuk pertama kalinya, tuan rumah RAAF mengerahkan jet tempur F-35A Lightning II dalam Exercise Pitch Black.
-Poetra-