AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS (AFSOC), bagian dari USAF, telah mengandangkan semua 52 pesawat tiltrotor CV-22 Osprey tanpa batas waktu yang tidak ditentukan.
Hal ini berkaitan dengan masalah pada kopling di bagian gearbox proprotor yang jadi motor penggerak pesawat tersebut.
USAF sedang menginvestigasi apakah sejumlah insiden yang terjadi pada pesawat ini beberapa waktu lalu berhubungan dengan kerusakan pada bagian komponen tersebut atau tidak.
Breaking Defense (17/8/2022) melaporkan, Komandan AFSOC Letnan Jenderal Jim Slife adalah yang memerintahkan penghentian operasional CV-22 untuk sementara demi keselamatan.
Seperti diketahui, dua insiden keselamatan telah terjadi selama enam minggu terakhir dari total empat peristiwa yang terjadi sejak 2017, kata Juru Bicara AFSOC Letnan Kolonel Becky Heyse dalam pernyataannya.
AFSOC menggambarkan masalah tersebut sebagai “pertautan kopling keras”.
Pada dasarnya, kopling di dalam gearbox yang menghubungkan salah satu dari dua mesin Rolls-Royce Liberty AE1107C CV-22 ke rotor baling-baling tergelincir karena alasan yang tidak diketahui.
Saat hal itu terjadi, transfer beban daya beralih ke mesin yang lain.
Meski demikian, fitur pada Osprey memungkinkan pesawat tetap dapat terbang walau satu mesin mengalami kegagalan.
Dalam banyak kasus, lanjut Heyse, kopling awal terhubung kembali dan beban daya dengan cepat beralih kembali ke rotor dan mesin baling-baling asli.
Namun, sebagai akibat dari pergerakan tenaga yang cepat di seluruh mesin, pilot pesawat terpaksa mendaratkan CV-22 dengan segera.
Jika saja pilot tidak dapat mengendalikan keadaan tersebut, maka potensi insiden akan terjadi dan inilah yang dicegah oleh AFSOC.
“Keamanan penerbang kami adalah yang paling penting, oleh karena itu tidak ada AFSOC CV-22 yang akan terbang sampai kami menentukan penyebab kopling keras dan langkah-langkah pengendalian risiko dilakukan,” pungkasnya.
-Jaden-