AS bocorkan data intelijen strategis sebelum Rusia menginvasi Ukraina

Russia - UkraineVia Adobe Stock

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah laporan di Washington Post baru-baru ini mengungkapkan, Amerika Serikat telah membocorkan data intelijen strategis kepada para sekutunya, terutama negara-negara Eropa, akan rencana Moskow untuk menginvasi Ukraina.

Rencana invasi Rusia ke Ukraina itu dibagikan sebelum Moskow melakukan serangan pertama kali pada 24 Februari.

Bagi AS, tulis laporan itu, sebenarnya tidak lazim mebagikan data rahasia yang diperoleh dengan susah payah dan sangat rahasia.

Lebih dahsyat lagi, rencana Moskow tersebut bahkan disampaikan kepada publik.

Seperti banyak diberitakan bahwa menjelang penyerbuan oleh Rusia, Presiden AS Joe Biden mengatakan Rusia akan menginvasi Ukraina.

Sementara Presiden Putin saat itu sempat menyatakan bahwa Moskow tidak akan melakukan penyerangan karena lebih memilih jalur diplomasi untuk penyelesaian konflik.

Joshua Huminski dari Pusat Intelijen & Urusan Global Mike Rogers menjelaskan bagaimana strategi akan bekerja berikut dampaknya yang akan terjadi dan bagaimana hal itu dapat membentuk kebijakan di masa depan.

Upaya Amerika Serikat untuk meyakinkan sekutunya tentang invasi Rusia yang tertunda ke Ukraina, dan untuk merampas legitimasi Rusia dalam menjalankannya, kata dia, menandai perubahan penting dalam penggunaan data intelijen strategis.

Perlu dicermati bahwa sebagai sebuah strategi, kemungkinan yang sama sedang dipersiapkan oleh Beijing.

Informasi intelijen strategis saat ini kerap muncul ke publik. Pada dasarnya, hal ini tentu ada tujuan yang ingin dicapai dan akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *