AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan dan menyatakan kepada dunia bahwa negara-negara sekuru Rusia dapat membeli persenjataan canggih dari Moskow.
Negara-negara pendukung Rusia dapat bekerja sama dalam mengembangkan teknologi militer.
Putin mengatakan hal itu saat membuka Forum Teknis Militer Internasional Army-2022 di Taman Patriot, Kubinka, dekat Moskow pada hari Senin (15/8).
“(Kami) siap untuk menawarkan kepada sekutu kami jenis senjata paling modern, dari senjata ringan hingga kendaraan lapis baja dan artileri untuk memerangi penerbangan dan kendaraan udara tak berawak,” ujar orang nomor satu di Rusia itu.
Rusia saat ini masih menghadapi perang dengan Ukraina yang telah berlangsung selama enam bulan sejak 24 Februari.
Di tengah kampanyer militer ke Ukraina yang mengerahkan puluhan ribu prajurit dan puluhan ribu kendaraan tempur tersebut, Rusia tetap menyelenggarakan pameran pertahanan terbesar tahunannya ini.
Army-2022 menghadirkan lebih dari 1.000 unit sistem persenjataan, dari yang kecil hingga yang berukuran besar.
Saat ini negara-negara yang ingin membeli persenjataan dari Rusia dicegah oleh Amerika Serikat dengan ancaman CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act).
Turki merupakan contoh negara yang telah mendapatkan sanksi CAATSA dari AS sehubungan dengan pembelian sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 Triumf oleh Ankara dari Moskow.
Turki dikeluarkan dari program jet siluman F-35 dan tidak bisa mengakuisisi pesawat tersebut.
India juga membeli S-400 dari Rusia. Berbeda dengan yang dialami oleh Turki, India tidak mendapatkan sanksi CAATSA dari AS walau sistem S-400 telah diterima oleh New Delhi.
-Poetra-