Nuklir hanya digunakan untuk menjaga Rusia, bukan menghancurkan Ukraina

RS-28 Sarmat and ShoiguTASS, MoD

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia tidak memiliki alasan untuk menggunakan senjata nuklirnya dalam melaksanakan operasi militer khusus di Ukraina.

Senjata nuklir, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, hanya digunakan untuk menjaga Rusia dari serangan negara asing. Bukan untuk menghancurkan Ukraina.

Hal itu dikatakan Shoigu dalam Konferensi Moskow ke-10 tentang Keamanan Internasional di Kubinka, dekat Moskow pada 16 Agustus 2022. Konferensi dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan forum Army-2022 di tempat yang sama.

Jadi tidak ada target di Ukraina yang akan diserang Rusia menggunakan senjata nuklir, kata Shoigu.

“Itu adalah hal yang tidak masuk akal,” ujarnya.

Menteri Pertahanan Rusia menegaskan, situasi dengan pengurangan dan pengendalian senjata strategis berada di tempat yang sulit karena konfrontasi yang sedang berlangsung antara AS dan Rusia.

Lebih dari 5 miliar manusia akan mati kelaparan dalam perang nuklir, menurut hasil studi.

“Pernyataan Amerika yang mengklaim bahwa Rusia harus mendapatkan hak untuk melanjutkan dialog dengan AS berada di luar batas. Kontrol senjata adalah jalan dua arah,” tegasnya.

Shoigu menyatakan, Washington adalah mitra yang tidak dapat diandalkan dalam hal keseimbangan kekuatan strategis. AS membatalkan beberapa perjanjian penting dengan Rusia selama bertahun-tahun, yang menurut Moskow sangat merusak transparansi dalam urusan militer.

“Saya kira pengalaman Rusia melibatkan Barat di bidang perlucutan senjata menunjukkan bahwa apa yang disebut ‘aturan berbasis aturan’ yang mereka promosikan tidak memenuhi kewajiban perjanjian,” kata Shoigu.

Pelajaran yang dipetik darinya akan mengarahkan perjanjian internasional Rusia di masa depan tentang keamanan dan kontrol senjata.

Secara khusus, ada situasi sulit dengan perjanjian NEW START yang membatasi jumlah senjata nuklir, kata dua.

Dokumen tersebut perlu diperbarui sebelum 2026 agar tetap berlaku.

Shoigu menilai situasi keamanan di Eropa saat ini lebih buruk daripada selama Perang Dingin. Ia menyalahkan NATO untuk hal ini.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *