AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia telah menyatakan akan menarik diri dari kerja sama staisun luar angkasa dengan Amerika Serikat pada tahun 2024. Hal ini akibat Rusia dikenai sanksi internasional oleh AS dan negara-negara sekutu.
Badan Antariksa Rusia Roscosmos pun telah bersiap dengan rancangan stasiun luar angkasa yang nantinya akan digunakan sendiri.
Maket stasiun luar angkasa Rusia itu diperlihatkan di forum Army-2022 yang sedang berlangsung di Patriot Park, Kubinka, dekat Moskow pada 15-21 Agustus.
Model Stasiun Orbital Rusia (ROS) tersebut dikembangkan oleh Energia Space Corporation, bagian dari Roscosmos.
Roscosmos menyatakan, penyebaran ROS di orbitnya akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama akan melibatkan empat modul, yaitu science power module, node, core module, dan gate. Pada tahap ini, kru akan terdiri dari dua orang. Setelah itu, kru akan ditingkatkan menjadi empat orang.
Tahun lalu, Vladimir Solovyov, mantan kosmonot Soviet dan kepala desainer untuk produsen pesawat ruang angkasa RSC Energia mengatakan, Rusia akan memulai pembangunan stasiun luar angkasanya sendiri pada awal tahun 2028.
Proyek ini akan dibangun di atas Science Power Module 1, yang awalnya dirancang untuk ISS.
Sementara itu, mantan Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin memperkirakan, ISS yang direncanakan NASA akan beroperasi hingga 2030, akan berantakan pada saatnya. Kecuali bila sejumlah besar uang diinvestasikan untuk perbaikannya.
ISS, lanjut Rogozin, saat ini mengalami sejumlah masalah di beberapa area.
-Poetra-