AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara AS (USAF) akan mengalihkan pesawat serang tiga A-29 Super Tucano dan dua AT-6 Wolverine kepada negara mitra.
Tidak disebutkan negara mitra yang mana yang akan menerima pesawat tersebut.
Amerika Serikat membeli tiga kelima pesawat tersebut dua tahun lalu. Pesawat A-29 digunakan untuk mendukung misi Komando Operasi Khusus Angkatan Bersenjata di luar negeri. Sementara AT-6 untuk kepentikan eksperiman, seperti diberitakan Air Force Magazine.
Sementara itu, Kepala Yayasan Come Back Alive Taras Chmut menyatakan secara prinsip Ukraina dapat memperoleh pesawat tersebut.
Meski demikian, belum ada kepastian bila Washington akan menyumbangkan kelima pesawat kepada Kyiv.
Sebelumnya diberitakan, tiga A-29 dua dua AT-6 kemungkinan akan dinyatakan sebagai artikel pertahanan berlebih (excess defense articles/EDA) menurut Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA).
Istilah ini digunakan untuk peralatan atau platform yang melebihi Tujuan Akuisisi Kekuatan yang Disetujui dan Stok Retensi Kekuatan yang Disetujui dari semua Komponen Departemen Pertahanan.
Sebagai barang pertahanan berlebih, kedua jenis pesawat kemudian dapat ditransfer ke negara mitra asing, baik melalui persetujuan Kongres atau proses melalui Penjualan Militer Asing (FMS) biasa.
Diberitakan juga bahwa Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM) telah memberikan kontrak sebesar 3 miliar USD kepada L3Harris Technologies untuk membangun hingga 75 Sky Wardens.
Ini adalah pesawat AT 802U buatan Air Tractor di Olney, Texas. L3Harris Technologies akan menambahkan peralatan tambahan pada pesawat tersebut mulai tahun 2023 di pusat modifikasi mereka di Tulsa, Oklahoma.
Pesawat diharapkan dapat dikirimkan mulai tahun 2026 dan beroperasi penuh pada 2029.
L3Harris mengatakan, Sky Warden akan memberikan dukungan udara jarak dekat, serangan presisi, intelijen bersenjata, pengawasan dan pengintaian (ISR), koordinasi serangan, dan persyaratan pengontrol udara maju untuk digunakan di lingkungan yang keras dan permisif.
-Jaden-