AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintahan Filipina yang baru kini mengincar helikopter buatan Amerika Serikat setelah membatalkan kesepakatan pembelian 16 heli Mi-17 dengan Rusia yang dibuat semasa Presiden Rodrigo Duterte.
Filipina beralasan, perubahan kondisi global telah memengaruhi keputusannya di mana saat ini terjadi perang antara Rusia dan Ukraina.
Di sisi yang lain, pemerintahan baru Filipina ingin menghindari sanksi CAATSA dari AS apabila tetap melanjutkan pembelian heli Mi-17 tersebut.
AS sendiri telah menawarkan helikopter CH-47F Chinook kepada Filipina.
Tawaran AS untuk menjual CH-47 Chinook buatan Boeing telah dibahas pada awal tahun lalu oleh mantan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Washington.
Salah satu anggota Kabinet Duterte, Menteri Keuangan Sonny Dominguez, saat itu mengingatkan Duterte bahwa negara-negara Barat dapat menahan bantuan kepada Filipina dalam menangani wabah virus corona.
Namun Duterte mengatakan tidak akan membatalkan kesepakatan pembelian helikopter Mi-17 dari Rusia yang telah dibayarkan uang mukanya tersebut.
-Jaden-