AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Badan Pertahanan Rudal Amerika Serikat (MDA) mempunyai prioritas program yaitu menangkal ancaman rudal hipersonik dan melindungi Guam.
Direktur MDA Laksamana Madya Jon Hill mengatakan hal itu dalam Simposium Pertahanan Luar Angkasa dan Rudal di Huntsville, Alabama seperti diberitakan Defense News.
Sistem Pertahanan Midcourse Berbasis Darat saat ini sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dikatakan, Amerika Serikat dan Guam yang menjadi teritori AS di bagian barat Samudra Pasifik, harus terlindungi dari serangan rudal hipersonik, selain terlindungi dari ancaman rudal balistik antarbenua negara-negara musuh.
Sistem pertahanan rudal balistik AS pertama dikerahkan sekitar 20 tahun yang lalu. Modernisasi sistem untuk mempertahankan tanah air AS ini terus dilakukan.
Saat ini MDA bekerja dengan dua tim yang sedang berkompetisi untuk mengembangkan pencegat generasi berikutnya guna menggantikan rudal berbasis darat lama.
Sistem pertahanan rudal AS tedapat di silo di Fort Greely di Alaska dan Pangkalan Vandenberg Space Force di California.
Dua perusahaan yang sedang berkompetisi tersebut, lanjut Hill, adalah Northrop Grumman dan Raytheon.
Masing-masing tim perusahaan terlebih dahulu harus melewati tinjauan desain awal pada tahun fiskal 2023 untuk dapat bergerak maju ke tahap berikutnya.
-Poetra-