AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mantan Presiden Federasi Rusia Dmitry Medvedev pada hari Jumat mengingatkan akan kemungkinan adanya insiden di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di negara-negar Eropa.
Ia menandaskan bahwa para pemimpin Eropa harus waspada akan peringatan tersebut. Demikian seperti diberitakan The Moscow Times.
Medvedev mengutarakan pernyataannya tersebut melalui saluran media social Telegram. Hal ini merespons adanya penembakan pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan yang dikuasai Rusia beberapa hari lalu.
Atas inisiden yang telah terjadi, Moskow dan Kyiv saling menyalahkan mengenai pelaku serangan terhadap fasilitas berbahaya tersebut.
Medvedev menyebut, Kyiv dan negara-negara Barat telah siap untuk mengatur terjadinya Chernobyl baru. Roket dan peluru mereka jatuh semakin dekat ke reaktor PLTN Zaporizhzhya.
“Mereka bilang kami yang menembak. Ini jelas 100 persen omong kosong bahkan untuk publik yang anti Rusia di Barat sekalipun,” ujar Medvedev yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia.
Media menyimpulkan, pernyataan Medevdev seakan ingin mengatakan bahwa, “Jangan lupa ada situs nuklir di Uni Eropa juga di mana insiden juga bisa terjadi di sana.”
Medvedvev pernah dianggap pro-Barat. Namun sejak operasi militer khusus yang dilancarkan Moskow ke Ukraina, ia menjadi sangat anti-Barat dan anti-Ukraina.
Pada bulan Mei, Medvedev mengingatkan Barat bahwa mengirim senjata ke Ukraina dapat menyebabkan konflik proksi yang lebih tinggi.
Hal itu berisiko mengubah konflik menjadi perang nuklir skala penuh.
-Poetra-