AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) baru-baru ini mengungkapkan rencana untuk menjual hampir 220 unit pesawat HTT-40 (Hindustan Turbo Trainer) ke pasar luar negeri.
Selain dijual sebagai pesawat latih dasar, HTT-40 rencananya akan dikembangkan menjadi Extremely Rugged Light Attack Aircraft (LAA), seperti diwartakan oleh situs IDRW.
Varian HTT-40 LAA ini dapat beroperasi dari lingkungan yang keras dan panas seperti wilayah gurun dan beroperasi dari daerah dengan ketinggian tinggi.
Pesawat akan memiliki roda pendarat baru yang lebih kuat sehingga dapat terbang dan mendarat dari landas pacu seadanya seperti lapangan/tanah keras.
HTT-40 LAA akan diintegrasikan dengan sistem EO/IR yang dapat diandalkan untuk operasi patroli perbatasan (BP), Interdiction and Counter Air (ICA) dan peran intai bersenjata (Armed Reconnaissance).
Pesawat dapat membawa rudal udara ke udara diujung sayapnya, dan tersedia dua cantelan senjata di bawah sayap untuk membawa bom, pod berisi senapan mesin atau tangki bahan bakar eksternal.
HAL sendiri akan fokus untuk menjual varian HTT-40 LAA ini ke negara asing bersaing dengan A-29 Super Tucano Brazil, AT-6 Wolverine AS dan KA-1 Korea Selatan, dan Hurkus-C dari Turki.
HAL akan nempromosikannya ke negara-negara yang ingin mendapatkan pesawat serang ringan berbiaya rendah untuk dukungan udara tertutup (CAS) atau peran anti gerilya (COIN).
Mengenai riwayatnya, HAL meluncurkan prototipe pertama HTT-40 pada 2 Februari 2016 dan pertama kali terbang 31 Mei 2016. Disusul prototipe kedua melakukan penerbangan pertamanya pada 19 Mei 2017.
Sebagai penggeraknya, HTT-40 dibekali satu mesin turboprop Honeywell Garrett TPE331-12B berdaya 834 kW (1.100 shp) dengan baling-baling empat bilah.
Memiliki kinerja dengan kecepatan maksimum 450 km/jam, terbang hingga ketinggian 6.000 m dan jangkauan operasi 1.000 km.
Pada Agustus 2021, HTT-40 telah menyelesaikan rangkaian uji penerbangan dan menerima sertifikat kelaikan udara sementara dari Pusat Kelaikan Udara dan Sertifikasi Militer (CEMILAC) pada 6 Juni 2022.
Sebelumnya, pada 11 Agustus 2020, Dewan Akuisisi Pertahanan menyetujui pengadaan 106 unit HTT-40 untuk digunakan oleh Angkatan Udara India (IAF).
Namun IAF sendiri belum tertarik memesan varian bersenjata HTT-40 LAA, lebih fokus pada versi pesawat latih dasar guna menggantikan HPT-32 Deepak yang sudah uzur.
-RBS-