AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Republik Ceko memulai negosiasi dengan Israel untuk mengakuisisi tiga unit drone Heron 1.
Akuisisi termasuk semua aksesori yang terdiri dari stasiun kontrol darat, terminal data, kontainer transportasi, dan material lainnya.
Pengadaan drone didasarkan pada ACR Capability Building Concept, yang mengidentifikasi drone ini sebagai kunci dalam melakukan pengintaian udara dan melakukan tugas untuk dukungan tempur lainnya.
Menteri Pertahaan Ceko Jana ernochová mengatakan, akuisisi drone Heron 1 dilakukan dengan skema G2G antara pemerintah Ceko dengan pemerintah Israel.
Hal ini, ujarnya, memungkinkan Ceko untuk menjalin kerja sama jangka panjang dan memastikan operasi, perbaikan, serta pasokan suku cadang peralatan militer dengan Israel.
Perjanjian antara pemerintah juga menciptakan kondisi untuk memperoleh pengalaman dalam penggunaan peralatan militer oleh angkatan bersenjata negara yang relevan, termasuk verifikasi parameter teknis dan militer, pengalaman pelatihan dan penempatan tempur .
Drone akan dibuat oleh Israel Aerospace Industries (IAI) sebagai kontraktor utamanya.
Heron (Machatz-1) merupakan drone jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dikembangkan oleh divisi Malat, IAI.
Drone ini mampu terbang selama 52 jam dan terbang hingga ketinggian 10,5 km (35.000 kaki).
-Jaden-