AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia mengerahkan kendaraan tempur (ranpur) 2S23 Nona-SVK dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Nona-SVK bukanlah inventori baru, karena ranpur dikembangkan semasa Uni Soviet tahun 1980-an dan kemudian masuk dinas di Angkatan Bersenjata Rusia pada 1990-an.
Yang unik, kendaraan tempur artileri ini dapat memainkan peran sebagai penembak mortir, howitzer, dan juga senjata antitank.
Kendaraan yang menggunakan basis BTR-80 ini dilengkapi dengan menara berputar.
Nona-SVK sering disebut tank beroda ban. Namun sejatinya ini adalah jenis self-propelled howitzer dengan karakteristik mobilitas yang ditingkatkan.
Dilengkapi dengan mesin diesel 260 tenaga kuda, 2S23 mampu berakselerasi hingga 80 km/jam di jalan raya. Jangkauannya mencapai 600 km.
Sementara untuk berenang di air menggunakan water jets dapat melaju dengan kecepatan 10 km/jam.
Meriam semi-otomatis 2A60 kaliber 120 mm melengkapi ranpur ini. Jangkauan tembak mulai dari 40 m hingga 12,8 km tergantung amunisi yang digunakan.
Beragam amunisi termasuk fragmentasi eksplosif tinggi dan proyektil aktif-reaktif melengkapi Nona-SVK. Amunisi yang digunakan dapat menembus ketebalan baja hingga 600 mm.
Sementara amunisi KM-8 Gran dan Kitolov-2, masing-masing mampu menjangjau 9.000-12.000 m.
Untuk pertahanan diri, turet 7,62 mm PKT turut melengkapi ranpur yang diawaki empat orang ini.
-Poetra-