AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turkish Aerospace Industries (TUSAS) telah mengirimkan satu lagi kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) Aksungur kepada Angkatan Laut Turki pada 5 Agustus 2022.
Sementara untuk Aksungur pertama telah diserahkan tahun lalu, tepatnya tanggal 20 Oktober 2021.
Mengenai Aksungur, merupakan drone terbesar bermesin ganda buatan TUSAS yang juga memproduksi keluarga drone Anka bermesin tunggal.
Pesawat ini memiliki panjang 12 m, rentang sayap 24 m, dan tinggi 3 m. Sedangkan Anka-S memiliki panjang 8,6 m, rentang sayap 17,5 m, dan tinggi 3,25 m.
Drone dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 3.300 kg ini didukung dua mesin diesel PD-170 dual turbo yang dikembangkan oleh Tusaş Engine Industries (TEI), dilengkapi dengan baling-baling tiga bilah.
Kecepatan maksimumnya 180 km/jam dan membawa muatan maksimum 750 kg ke ketinggian 7.600 m atau naik hingga ketinggian 11.000 m dengan muatan lebih ringan 150 kg.
Aksungur didapuk untuk melaksanakan misi pengawasan jangka panjang, sinyal intelijen, patroli maritim, atau sebagai kendaraan udara tempur tak berawak.
Drone tergolong kelas MALE (Medium Altitude Long Endurance) ini dapat mengudara selama 24 jam saat digunakan sebagai wahana patroli atau pengintaian, sedangkan dalam misi serang dengan membawa senjata sekitar 12 jam di udara.
Beragam persenjataan dapat dibawa Aksungur, di antaranya adalah bom berpemandu Teber 81 dan 82, amunisi pintar MAM-L dan MAM-C, serta rudal berpemandu laser L-UMTAS.
Melansir situs Naval News, drone Aksungur ini akan ditempatkan di Pangkalan Udara Angkatan Laut Turki Dalaman di Mugla.
Saat ini Angkatan Laut Turki memiliki sepuluh Bayraktar TB-2, dua Anka-S, empat Anka-B, dan dua Aksungur dalam inventarisnya.
-RBS-