AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pengembangan varian baru dengan kode Kamov Ka-226 sebagai penerus Ka-126 diumumkan tahun 1993 oleh Rusia (meneruskan Uni Soviet yang bubar pada Desember 1991).
Awalnya helikopter ringan serbaguna ini dikembangkan untuk memenuhi persyaratan Kementerian Bantuan Bencana Rusia.
Prototipe pertama Ka-226 sukses terbang perdana pada 4 September 1997. Sertifikasi untuk kategori transportasi AP-29 A/B Rusia diberikan pada 31 Oktober 2003.
Ka-226 telah dilengkapi dengan sistem rotor dan sistem transmisi baru, lalu sebagian besar terbuat dari bahan komposit. Juga peningkatan visibilitas dan desain pod kabin penumpang yang baru.
Ka-226 dapat diawaki satu atau dua kru, dengan kapasitas penumpang tujuh orang di pod belakang. Dapat membawa muatan internal 1.050 kg dan eksternal menggunakan sling 1.100 kg.
Helikopter dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 3.800 kg ini didukung oleh mesin Rolls-Royce/Allison 250-C20R/2.
Namun pada 2015, Ka-226 mendapatkan mesin baru buatan Perancis, Turbomeca Arrius 2G1, masing-masing berdaya 435 kW (580 hp), disebut sebagai Ka-226T.
Kecepatan maksimumnya 250 km/jam, ketinggian terbang hingga 6.200 m, hovering maksimal 4.600 m, dan jangkauan operasi 600 km.
Sebagai helikopter multiperan, Ka-226 dapat menjalankan berbagai misi seperti transportasi penumpang, SAR (Pencarian dan Penyelamatan), medivac, ambulans udara, patroli dan beragam kebutuhan lainnya.
Di dalam negeri, Ka-226/Ka-226T digunakan oleh Layanan Keamanan Federal Rusia (6), Kementerian Dalam Negeri Rusia (11), AU Rusia (36,) dan 18 unit versi Ka-226TG untuk perusahaan gas Gazpromavia.
Pengguna ekspor terbesar Ka-226T datang dari India yang memesan 200 unit untuk digunakan AD India 135 unit dan AU India 65 unit.
Sebuah perjanjian kerjasama ditandatangani pada Desember 2015, pembentukan usaha patungan antara Rostec, Russian Helicopters dan Hindustan Aeronautics (HAL) untuk membangun pabrik baru Ka-226T yang akan dibangun di Tumakuru, India.
Negara lain yang telah memesan heli ber-rotor koaksial ini adalah AU Argentina sebanyak tiga unit dan AU Suriah dilaporkan memesan dua unit.
-RBS-