AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat dan Inggris masing-masing sedang mengerjakan proyek jet tempur generasi keenam, yakni NGAD (Next Generation Air Dominace) dan Tempest.
Seorang pejabat AS mengisyaratkan, kedua program tersebut dapat dikolaborasikan dan kemungkinannya terbuka.
Sebab, Inggris merupakan sekutu AS di mana sejumlah industri dirgantara utama Inggris banyak terlibat dalam proyek pembangunan pesawat AS.
Atase Udara Amerika Serikat di London, Kolonel USAF Charles E. Metrolis, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa mengembangkan pesawat tempur terpisah tidak berarti tidak akan ada kolaborasi masa depan antara kedua negara.
Kolaborasi dapat dilakukan dalam hal pengembangan teknologi dan kemampuan untuk menciptakan jet tempur generasi keenam.
Komentar tersebut dibuat ketika kontraktor pertahanan BAE Systems baru-baru ini mempresentasikan model konsep baru konfigurasi Tempest di Farnborough International Airshow.
Inggris dilaporkan sedang mengerjakan pesawat demonstran teknologi Tempest untuk diterbangkan pada tahun 2027 mendatang.
Sebaliknya, program NGAD dalam beberapa tahun mendatang juga akan melaksanakan penerbangan perdananya dan mungkin lebih cepat dari Tempest.
AS telah merahasiakan program NGAD dan belum menunjukkan wujud asli dari jet tempur masa depan tersebut.
Menteri Angkatan Udara AS Frank Kendall pada Juni lalu mengungkapkan, fase pengembangan teknis dan industri penting program dominasi pesawat tempur telah dimulai.
Dikatakan, desain eksperimental awal di NGAD telah dimulai pengembangannya sejak 2015 silam.
Program NGAD tidak memiliki mitra internasional publik yang diketahui.
Sebaliknya, Inggris dalam pengembangan Tempest telah bermitra dengan Swedia dan Italia.
Jepang kemungkinan juga akan bergabung dengan Inggris dan berencana untuk menggabungkan program FX dengan Tempest jika hal itu dimungkinkan, seperti dilaporkan The Eurasian Times.
-Jaden-