AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada 29 Juli telah menyetujui rencana Boeing untuk memeriksa dan memodifikasi cacat manufaktur pada Boeing 787 Dreamliner mereka.
Hal ini akan membuka jalan bagi pabrikan untuk melanjutkan pengiriman produk Dreamliner andalannya.
Untuk sementara Boeing menghentikan pengiriman 787 kepada para pelanggannya sejak Oktober 2020 yang dilanjutkan lagi pada Mei 2021.
Pengiriman terhenti karena para insinyur Boeing menemukan kelemahan manufaktur pada pesawat ini.
Boeing menghadapi masalah kontrol kualitas produksi Dreamliner selama lebih dari dua tahun, membuat perusahaan kedirgantaraan terbesar Amerika Serikat ini menurun reputasinya.
Pada bulan Januari lalu Boeing mengungkapkan kerugian biaya 3,5 miliar USD karena penundaan pengiriman 787 dan konsesi pelanggan.
Selain itu kerugian lainnya sebesar 1 miliar USD karena biaya produksi abnormal yang berasal dari cacat produksi dan perbaikan serta inspeksi terkait.
-Jaden-