AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Badan Aeronautika dan Luar Angkasa AS (NASA) mendesain wahana berbentuk seperti drone helikopter yang dapat mendarat di Mars.
Tujuannya adalah untuk membawa pulang bebatuan planet merah itu ke Bumi.
NASA pada hari Rabu menyatakan bahwa sepasang helikopter yang diberi nama Ingenuity akan menjadi komponen kunci dari misi untuk membawa sampel batuan Mars dari Kawah Jezero ke Bumi.
Awalnya, proyek Pengembalian Sampel Mars akan melibatkan penjelajah yang dapat mengambil sampel, tetapi akan membutuhkan pendarat tersendiri.
Peralihan ke helikopter dilakukan selama fase desain konseptual misi.
“Fase desain konseptual adalah ketika semua aspek dari rencana misi diletakkan di bawah mikroskop,” kata Associate Science Administrator Thomas Zurbuchen.
Ada beberapa perubahan signifikan dan menguntungkan pada rencana tersebut, yang dapat secara langsung dikaitkan dengan keberhasilan penjelajah Perseverance baru-baru ini di Jezero dan kinerja luar biasa dari helikopter NASA di Mars, lanjut dia.
Penjelajah Perseverance NASA seperti ahli geologi yang sedang bergerak. Dia mengumpulkan sampel batu kecil dari Mars dan menyimpannya dalam tabung untuk keamanan.
Misi Mars Sample Return atau MSR, merupakan proyek yang kompleks dan ambisius yang akan melibatkan pendaratan di Mars.
Setelah mengambil sampe ke tabung, maka sampel akan dikirimkan ke pesawat ruang angkasa yang mengorbit untuk selanjutnya kembali ke Bumi.
NASA bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa dalam program tersebut.
NASA berharap Perseverance akan tetap bekerja ketika misi pengembalian sampel tiba.
Idenya adalah agar penjelajah itu membawa tabung berisi batu ke Sample Retrieval Lander, yang akan menggunakan lengan robot buatan ESA.
Helikopter disiapkan sebagai cadangan untuk mengambil sampel jika diperlukan.
-Jaden-