AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Pertahanan Irak Juma Inad mengatakan, negaranya akan menerima sistem pertahanan udara SAMP/T Mamba dari Perancis dan radar TPS-77 dari Amerika Serikat.
Kedua sistem akan segera tiba di Irak untuk mengendalikan wilayah udara negara itu.
Hal itu dikatakan saat acara peletakan batu pertama pembangunan Pusat Operasi Komando Pertahanan Udara Irak yang baru.
Pusat ini akan menjadi salah satu bangunan tentara Irak yang memberikan layanan hebat kepada komando operasi Pertahanan Udara.
Kantor berita INA melaporkan, pusat operasi baru akan dihubungkan dengan sistem radar baru, yang telah disepakati dengan perusahaan Thales dari Perancis.
Sistem ini akan mendeteksi target udara musuh dan akan ditempatkan di berbagai lokasi di negara tersebut.
SAMP/T yang juga disebut Mamba di militer Prancis, adalah sistem antirudal teater yang dirancang untuk melindungi medan perang dan situs taktis sensitif terhadap semua ancaman udara saat ini dan masa depan.
Sistem ini mampu menangkal serangan rudal jelajah, pesawat berawak dan tak berawak, dan rudal balistik taktis dalam jarak 600 km.
Kendaraan peluncur SAMP/T Mamba dilengkapi dengan delapan kontainer rudal siap tembak yang dipasang di sisi belakang sasis truk 8X8.
Sistem SAMP/T terdiri dari unit pengendalian tembakan berdasarkan radar pemindaian elektronik multifungsi ARABEL, unit truk Vertical Ground Launcher, dan perangkat lainnya.
Sementara mengenai radar TPS-77, ini adalah radar berbasis darat multimisi buatan Lockheed Martin untuk pengawasan udara jarak menengah hingga jarak jauh.
TPS-77 memiliki kemampuan Single Scan Multi Role yang canggih bersama dengan arsitektur sinar pensil AESA dapat memberikan fleksibilitas misi yang dikendalikan operator untuk deteksi ancaman secara optimal.
-Jaden-