AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Negeri Naga menggeliat China, saat ini telah menjadi salah satu produsen utama helikopter dunia yang sejajar dengan Amerika Serikat, Rusia, dan negara Eropa Barat: Italia, Inggris, Perancis dan Jerman.
Dua perancang utama dan produsen helikopter China adalah Harbin Aircraft Industry Group (HAIG) dan Changhe Aircraft Industries Corporation (CAIC), keduanya di bawah naungan Avicopter, perusahaan milik negara.
Produk helikopter generasi awal mereka dibuat berdasarkan lisensi yakni Harbin Z-5 berdasarkan lisensi Mi-4 Uni Soviet dan Changhe Z-8 berdasarkan AĆ©rospatiale SA 321 Super Frelon, lisensi dari Perancis.
Sedangkan produk generasi modern mereka dimulai dari seri Z-9, yang produksi Harbin berdasarkan lisensi Perancis menggunakan basis Eurocopter AS365 Dauphin (kini Airbus Helicopters).
Heli yang dijuluki NATO sebagai Haitun ini sukses terbang perdana tahun 1981, dan mulai berdinas sejak 1994 dengan total produksi lebih dari 200 unit.
Z-9 masuk dalam kelas helikopter medium ringan serbuguna kelas 4 ton, berawak dua dan kapasitas 10 penumpang. Selain digunakan untuk militer juga diperuntukkan untuk sipil..
Seri selanjutnya adalah heli serang kelas menengah berawak dua Z-10/WZ-10 hasil garapan Changhe untuk Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Darat.
Z-10 dirancang terutama untuk misi perang anti tank tetapi juga memiliki kemampuan sekunder tempur udara ke udara terutama untuk melawan helikopter atau drone.
Prototipe Z-10 berhasil melakukan penerbangan pertamanya pada 29 April 2003 dan mulai berdinas sejak 2012, setidaknya hingga saat ini diperkirakan 180 unit telah beroperasi.
Pabrikan Changhe juga melansir Z-11, helikopter utilitas ringan kelas 2,25 ton yang diklaim sebagai rancangan asli mereka. Namun, heli ini tampak serupa dengan Eurocopter AS350 Ćcureuil.
Z-11 sukses melaksanakan terbang perdana pada 22 Desember 1994 dan mulai berdinas pertama September 1998 untuk Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Darat.
Varian serbaguna Z-11 dapat membawa enam orang termasuk satu pilot, sedangkan versi intai bersenjata diawaki tiga orang termasuk pilotnya.
Helikopter selanjutnya adalah Harbin Z-15 juga dikenal sebagai AC352. Heli kelas medium dengan satu atau dua pilot, berpenumpang 16 orang.
Z-15 dikembangkan bersama oleh China dan Perancis berdasarkan heli H175 buatan Airbus Helicopters. Sukses terbang perdana 20 Desember 2016 dan masuk jalur produksi tahun 2022 ini.
Heli dengan MTOW 7,5 ton ini memiliki kecepatan maksimum 315 km/jam, ketinggian terbang hingga 6.000 m, dan jangkauan operasi 1.250 km.
Tak semua heli rancangan Harbin dan Changhe mulus masuk jalur produksi.
Ada proyek yang juga tak berlanjut seperti Z-12 helikopter kelas 5/6 ton yang digagas sejak 1997. Kemungkinan proyeknya diteruskan menjadi seri Z-15.
Lalu ada helikopter kelas 10 ton Z-14 yang proyeknya dimulai tahun 2006. Ditengarai proyeknya berubah menjadi heli multiperan Harbin Z-20 yang dianggap sebagai tiruan Sikorsky UH-60 Black Hawk dari Amerika Serikat.
Proyek lainnya yang tak berlanjut adalah seri Z-17, heli serbaguna kelas medium untuk militer dan sipil serupa dengan seri Z-12 kelas 5/6 ton. Proyeknya di mulai 2003, dan kemungkinan dihentikan karena telah ada Z-15.
-RBS-