AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PT PAL Indonesia dan TNI Angkatan Laut segera meresmikan kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) terbaru yang akan dinamai KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Saat ini pembangunan kapal BRS ke-2 buatan PT PAL untuk TNI AL ini telah mencapai 81%.
Sistem pendorong kapal telah dipasang. Demikian juga dengan beberapa alat kesehatan di dalamnya.
Pembangunan kapal oleh PT PAL dilaksanakan dalam upaya mengurangi untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara asing.
Pembuatan kapal di dalam negeri juga untuk menciptakan lapangan kerja untuk pertumbuhan ekonomi serta peningkatan inovasi, kata PT PAL dalam siaran persnya.
Dengan telah dilaksanakannya pengecatan akhir dan nomor lambung kapal, dalam waktu dekat KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 akan segera diresmikan dalam upacara shipnaming dan launching.
Mengenai kapal BRS, TNI AL saat ini telah memiliki satu kapal BRS yaitu KRI dr. Soeharso.
TNI AL juga mengalihfungsikan KRI Semarang-594 menjadi kapal BRS untuk memenuhi kebutuhan.
Proyek pengerjaan kapal BRS kedua TNI AL yakni KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dimulai pada Oktober 2019.
Kapal ini berbasis pada kapal Landing Platform Dock (LPD) yang telah digunakan oleh TNI AL, AL Filipina, dan diminati sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, dan Senegal.
Kapal BRS memiliki spesifikasi teknis panjang 124 m, lebar 22 m, dan tinggi 6,8 m.
Kapal ini memiliki bobot mati 7.300 ton. Kecepatan jelajah kapal di angka 14 knot, sementara kecepatan laju maksimum di angka 18 knot.
Kapal mampu berlayar selama 30 hari tanpa bekal ulang.
Dalam operasinya kapal ini diawaki 120 kru, 16 kru helikopter, dan 89 orang kru kesehatan.
Kapal dapat menampung dan merawat 169 pasien. Dalam misi evakuasi, kapal ini sanggup mengangkut 280 orang.
-Poetra-