AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Irak dikabarkan sedang menjajaki pembelian 14 jet tempur Dassault Rafale dari Perancis. Tidak banyak informasi lebih detail muncul ke permukaan.
Tulisan di majalah bisnis Forbes menduga, Bagdad menginginkan rudal udara ke udara jarak jauh Meteor yang melengkapi Rafale.
Sebab, walau telah memiliki 36 F-16IQ (24 F-16C dan 12 F-16D Block 50/52) dari Amerika Serikat sejak 2014, Irak disebut belum diizinkan untuk memperoleh rudal udara ke udara jarak menengah (BVR) AIM-120 AMRAAM.
Dari jumlah 36 unit yang diterima, dua pesawat F-16IQ jatuh sehingga saat ini jumlahnya 34.
Irak tidak menyebutkan apakah Rafale yang diincarnya adalah pesawat terbaru F4 atau pesawat bekas pakai Perancis F3R, atau kombinasi keduanya seperti pembelian oleh Yunani.
Pertanyaan lain muncul mengapa Irak mengejar pembelian Rafale?
Dilihat dari sudut kepentingan untuk memerangi ISIS, Irak sebenarnya lebih membutuhkan pesawat turboprop tambahan sekelas A-29 Super Tucano.
Hal itu lebih berguna untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) yang terbatas.
Atau kalau tidak pesawat berawak, Irak lebih membutuhkan drone bersenjata yang murah tapi efisien dibandingkan jet tempur generasi 4,5 atau generasi 5 yang mahal, tulis Forbes.
Kalaupun Irak tetap ngotot ingin membeli Rafale, ada kemungkinan bahwa negara ini ingin menggunakan pesawat itu sebagai armada pencegat selain F-16.
Namun, negara lain mungkin akan memprotes jika Rafale dijual ke Irak dipersenjatai dengan rudal Meteor.
Amerika Serikat, dan terutama Israel, mungkin yang akan menentang Irak untuk mendapatkan Rafale bersenjata Meteor, tulis Forbes.
Turki juga mungkin keberatan dengan kesepakatan seperti itu, karena jet Perancis dapat memungkinkan Bagdad untuk mencegat F-16 atau drone yang secara teratur menyerang kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak.
Ada preseden di sini, ketika Perancis setuju untuk menjual Rafale ke Mesir pada 2010-an, AS dan Israel mendorong untuk menurunkan versi rudal udara ke udara yang akan mereka jual ke Kairo.
Hal yang sama bisa dilakukan AS dan Israel untuk menekan rencana penjualan Rafale oleh Paris ke Bagdad.
-Jaden-