AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Ukraina telah mengkonfirmasi kedatangan enam sistem rudal pertahanan udara bergerak (mobile) Stormer HVM bantuan dari Inggris, seperti diwartakan oleh Military Cognizance.
Stormer HVM (High Velocity Missile) merupakan sistem pertahanan udara jarak pendek yang dikembangkan terutama untuk melawan ancaman helikopter serang, pesawat serang dan pesawat angkut yang terbang rendah.
Stormer HVM didasarkan pada sasis kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) berroda rantai (tracked) Alvis Stormer yang telah dimodifikasi.
Kendaraan tempur ini memiliki dimensi panjang 5,6 m, lebar 2,8 m, dan tinggi 3,4 m, dengan berat total hingga 13,5 ton.
Didukung oleh mesin diesel turbo Perkins T6 3544 berdaya 250 hp. Kecepatan maksimumnya 80 km/jam dan jangkauan operasi sejauh 600 km.
Kendaraan diawaki tiga kru yakni pengemudi, komandan, dan operator senjata yang duduk dalam kabin lapis baja tahan terhadap tembakan senjata ringan dan serpihan artileri.
Stormer HVM dilengkapi dengan rudal pertahanan udara portabel (MANPADS) Starstreak dengan sistem peluncur terletak di bagian belakang bersama dengan sensor targetnya.
Rudal Starstreak memiliki kecepatan lebih dari tiga kali kecepatan suara (Mach 3.5) dan memiliki jangkauan antara 1,5 – 7 km hingga ketinggian 1.000 m.
Delapan rudal siap tembak disimpan di peluncur dan hingga 8-12 rudal reload dibawa di dalam lambung kendaraan.
Perangkat peringatan pertahanan udara pada kendaraan dapat mendeteksi pesawat pada jarak 18 km dan helikopter pada jarak 8 km.
Dibutuhkan kurang dari 5 detik dari akuisisi target hingga peluncuran rudal. Sistem ini juga memiliki probabilitas hit putaran pertama yang tinggi.
Sistem pertahanan udara Stormer HVM ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Darat Inggris, sekitar 151 sistem mulai beroperasi pada 1997. Satu-satunya operator ekspor adalah Oman.
Sejak 2009 Stormer HMV milik Inggris mulai dinonaktifkan secara bertahap karena ancaman serangan udara jarak dekat terhadap pasukan Barat hampir sepenuhnya hilang, seperti dikutip dari Military Today.
Namun sistem pertahanan udara yang telah beroperasi 25 tahun ini masih bisa diandalkan di Ukraina untuk menghadapi heli serang dan pesawat CAS milik Rusia yang beroperasi pada ketinggian rendah.
-RBS-