AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam pameran kedirgantaraan internasional Farnborough (FIA) yang berlangsung pada 18-22 Juli 2022 di Inggris, Industri Kedirgantaraan Turki (TUSAS) memamerkan helikopter baru buatannya T625 Gokbey.
Helikopter kelas medium ringan serbaguna ini untuk kedua kalinya tampil diluar negeri. Sebelumnya di Paris Air Show 2017, di mana mockup T625 tampil di hadapan publik.
Purwarupa pertama T625 sukses melakukan penerbangan perdananya pada 6 September 2018, disusul oleh prototipe kedua pada 29 Juni 2019. Total empat prototipe telah dibuat oleh TUSAS.
Perusahaan menjelaskan, desainisasi T625 menunjukkan bahwa helikopter buatan Turki dengan MTOW 6 ton, dibekali 2 mesin dan rotor utama sebanyak 5 bilah.
Sementara nama Gokbey (Sky Lord) disematkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada acara TDIS (Turkish Defense Industry Summit) yang berlangsung di Komplek Istana Kepresidenan Bestepe, Ankara pada 12 Desember 2018.
Untuk spesifikasinya, T625 berukuran panjang 15,8, tinggi 4,9 m, dan diameter rotor 13,2 m.
T625 bisa dikendalikan oleh seorang pilot saja atau ditemani kopilot.
Kabin helikopter mampu menampung 12 orang dengan volume kompartemen bagasi internalnya mencapai 1,1 meter kubik.
Untuk purwarupa T625 masih ditenagai sepasang mesin LHTEC-CTS800.4A turboshaft buatan Honeywell dan Rolls Royce berdaya masing-masing 1.373 shp. Mesin ini telah digunakan pada heli serang T129 ATAK.
Guna mengurangi ketergantungan komponen vital dari luar negeri, kelak T625 akan dibekali mesin TS1400 buatan lokal yang diproduksi oleh Tusas Engine Industries (TSI), ditargetkan tersedia pada 2024.
Avionik juga dibuat perusahan lokal ASELSAN yang memasok sistem glass cockpit. Terdiri dari dua layar sentuh lebar 8X20 inci IMD (Integrated Mission Displays) dan 8×10 inci TCCU (Touch Command Control Unit).
Untuk performanya, T625 memiliki kecepatan maksimum 306 km/jam, ketinggian terbang hingga 6.096 m, dan jangkauan operasi 740 km atau endurance 3 jam 45 menit.
Heli T625 dirancang untuk memenuhi standar Kategori-A yakni masih dapat beroperasi dengan aman jika terjadi kegagalan pada satu mesin.
Fitur unggulan lain yakni sistem perlindungan anti–icing penuh yang memungkinkan heli terus beroperasi aman saat helikopter dalam kondisi icing.
Sebagai heli multiguna T625 ditawarkan untuk keperluan transportasi penumpang, angkutan VIP, SAR, ambulans udara, heli kargo, heli latih hingga untuk angkutan lepas pantai (migas).
Selain untuk kebutuhan sipil, TAI juga melirik kebutuhan militer lokal untuk Angkatan Udara dan Angkatan Darat Turki guna menggantikan peran heli gaek Bell UH-1.
Di kelas heli medium, heli T625 Gokbey akan bersaing dengan Leonardo AW139, Airbus Helicopters H155, Kamov Ka-62, serta Sikorsky S-76.
TUSAS telah menargetkan untuk dapat meraup pasar domestik 300 unit dan ekspor 500 unit dalam periode periode 20 hingga 25 tahun ke depan.
-RBS-