AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Anggota parlemen Jerman, Roderich Kiesewetter, menyarankan pemerintah negeri itu untuk menyumbangkan 20 tank tempur utama Leopard 2 ke Ukraina.
Ia menyebut, Jerman harusnya melihat Polandia yang memberikan bantuan 300 tank T-72 kepada Ukraina dalam dua bulan pertama.
Untuk Jerman, lanjutnya, Berlin bisa melakukan pengiriman tank Leopard 2 dari stok yang ada di Angkatan Bersenjata Jerman mulai April 2023.
Kiesewetter menyebut, lambatnya reaksi pemerintah Jerman menjadi alasan bagi Polandia dan negara Eropa timur lainnya berbondong-bondong ke Amerika Serikat untuk memasok tank Abrams daripada membeli Leopard.
“Tidak ada yang mengerti mengapa kami tidak mengirimkan Marder, Leopard, Fuchs langsung ke Ukraina, tetapi membuang waktu berharga dengan ‘pertukaran cincin’ yang rumit dan tampaknya tidak berfungsi,” kata mantan kolonel Jerman itu.
Ia menambahkan, salah satu tindakan tidak logis yang dilakukan Jerman adalah menyumbangkan puluhan Gepard 1A2 self-propelled self-propelled (SPAAG), tetapi ternyata tidak ada amunisi 35 mm yang tersedia di negara tersebut untuk senjata ini.
Swiss yang memproduksinya telah menolak untuk memasok Jerman karena terus menunjukkan netralitas terkait perang di Ukraina.
Jerman terpaksa mencari tahu siapa yang telah membeli Gepard 1A2 dalam beberapa tahun terakhir untuk membeli kembali amunisi untuk mereka.
-Jaden-