Airbus kembangkan pesawat penumpang masa depan berbahan bakar hidrogen ZEROe yang ramah lingkungan

Rancangan pesawat Airbus berbahan bakar hidrogen ZEROeAirbus

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Airbus telah bergabung dengan dana investasi infrastruktur hidrogen bersih terbesar di dunia, yang dikelola oleh Hy24, sebuah perusahaan patungan antara Ardian dan FiveTHydrogen.

Dana investasi Hy24 ini akan menyediakan modal keuangan untuk mendukung proyek infrastruktur hidrogen hijau skala besar yang kredibel di seluruh dunia..

Keterlibatan Airbus ini memastikan komitmennya untuk meningkatkan ekonomi hidrogen global, prasyarat untuk keberhasilan masuk ke layanan pesawat komersial tanpa emisi pada tahun 2035.

“Sejak 2020, Airbus telah bermitra dengan banyak maskapai penerbangan, bandara, penyedia energi, dan mitra industri untuk mengembangkan pendekatan bertahap terhadap ketersediaan hidrogen global,” kata Karine Guenan, VP ZEROe Ecosystem, Airbus.

Berinvestasi dalam dana tersebut menawarkan akses gratis ke kemitraan langsung yang membentuk ekosistem energi baru, ungkap Airbus dalam siaran pers di pameran kedirgantaraan Farnborough 2022 di Inggris.

Airbus sendiri memiliki ambisi untuk mengembangkan pesawat komersial tanpa emisi pertama di dunia pada tahun 2035 dengan penggerak berbahan bakar hidrogen.

Proyek yang dinamai ZEROe ini memungkinkan untuk mengeksplorasi berbagai konfigurasi dan teknologi hidrogen yang akan membentuk pengembangan pesawat tanpa emisi di masa depan.

Airbus melansir tiga konsep yang semuanya adalah pesawat hybrid-hidrogen, ditenagai oleh mesin turbin gas yang dimodifikasi yang membakar hidrogen cair sebagai bahan bakar.

Pada saat yang sama, mereka juga menggunakan sel bahan bakar hidrogen untuk menghasilkan tenaga listrik yang melengkapi turbin gas, menciptakan sistem propulsi listrik hibrida yang sangat efisien.

Tiga pesawat konsep nol-emisi Airbus ZEROe ini terdiri dari: pertama berupa pesawat turbofan kapasitas 120-200 penumpang dengan jangkauan 2.000+ mil laut, mampu beroperasi lintas benua.

Kedua, pesawat turboprop dengan baling-baling delapan bilah berkapasitas 100 penumpang, dengan jangkauan 1.000 mil laut, mampu beroperasi untuk perjalanan jarak pendek.

Ketiga, pesawat menganut desain BWB (Blended-Wing Body) atau disebut juga sebagai model sayap terbang (Flying Wing). Dibekali dua mesin turbofan, dengan kapasitas hingga 200 penumpang.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *