AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Upaya mengembangkan kendaraan tempur (ranpur) secara mandiri di Tanah Air sudah muncul sebelum Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad (Persero) terbentuk.
Adalah Bengkel Pusat Pemeliharaan Direktorat Peralatan Angkatan Darat (Bengpuspal Ditpalad) yang punya gawe.
Dari bengkel yang satu lokasi dengan pabrik Pindad di kawasan Kiara Condong, Bandung inilah lahir ranpur lapis baja untuk angkut pasukan (APC).
Kendaraan yang dinamai A.Yani (singkatan dari Acmat-Yani) ini mulai berwujud utuh pada tahun 1987.
Kendaraan dibangun menggunakan basis truk Acmat TPK 4.20 buatan Perancis. Penggeraknya mesin diesel berdaya 105 hp buatan Parkin, Perancis.
Secara tampilan A.Yani terlihat menyerupai rancang bangun ranpur Acmat TPK 4.20 VBL (kini ARQUUS Bastion).
Tak banyak unit yang dibangun oleh Bengpuspal Ditpalad. Hingga 1989 hanya empat unit yang dibuat, masing-masing dua versi A.Yani (berbasis truk Acmat) dan dua versi U.Yani (berbasis truk MB Unimog).
Namun yang cukup membanggakan ranpur pertama buatan Indonesia ini telah battle proven alias teruji perang, yaitu saat diturunkan pada palagan Timor Timur (kini Timor Leste).
Beruntung, satu unit ranpur A.Yani kini masih terawat dengan baik dan disimpan di Bengpuspal Ditpalad, Bandung.
-RBS-