AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bell Textron Inc. telah merilis foto prototipe pertama helikopter intai serang Invictus 360 rancangannya yang dikatakan 90 persen selesai.
Helikopter canggih ini merupakan entri perusahaan ke dalam program FARA (Future Attack Reconnaissance Aircraft) milik Angkatan Darat AS.
Prototipe Invictus 360 masih menggunakan mesin turboshaft General Electric T901. Mesin alternatif lainnya adalah Pratt & Whitney Canada (PWC) PW207D1.
Rotor utamanya berasal dari helikopter kelas medium ringan Bell 525 Relentless yang memiliki empat bilah kitiran.
Ditargetkan heli berawak dua ini memiliki kecepatan terbang maksimum 180 knot atau setara 333 km/jam.
Pada prototipe sistem persenjataan telah terpasang, di bagian bawah dagunya tampak kanon otomatis Gatling tiga laras XM915 kaliber 20 mm.
Terlihat pula dua rak senjata di kedua sisi badan yang bisa ditarik ke dalam untuk menggantung rudal AGM-114 Hellfire atau AGM-179 Joint Air-to-Ground Missiles (JAGM).
Rak ini bisa juga untuk menempatkan CLT (Common Launch Tubes) yang bisa digunakan meluncurkan drone dari udara atau dikenal sebagai ALE (Air Launched Effects),
Setelah diluncurkan, ALE akan dapat beroperasi dalam kawanan untuk melakukan serangan elektronik ataupun misi pengawasan dan tugas lainnya.
Dalam program FARA ini, Angkatan Darat AS telah menetapkan kedua finalis, baik Bell Invictus 360 dan pesaingnya Sikorsky Raider X harus terbang pada 2023 mendatang.
Selanjutnya, perusahaan yang keluar sebagai pemenang program FARA harus menyerahkan helikopter produksi pertamanya pada 2028.
Helikopter FARA diharapkan dapat menggantikan peran sebagian heli serang AH-64 Apache dan heli intai bersenjata OH-58D Kiowa Warrior milik Angkatan Darat AS.
-RBS-