AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Istilah F-16 pre-Block (pra-Blok) biasa digunakan untuk menyebut F-16 Blok 15, 20, dan 30.
Seiring berjalannya waktu, armada F-16 versi awal/tahap pengembangan ini sering disebut F-16 generasi “old” karena telah ketinggalan zaman seiring berjalannya waktu.
Tidak heran bila kemudian F-16 Block 15, 20, dan 30 pun di-upgrade ke blok yang lebih baru bahkan menjadi F-16 Viper, varian tercanggih dari keluarga F-16.
Meski begitu, ternyata tak selamanya armada lama itu tak berarti.
Dengan dilengkapi muatan AGM-158 Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM), F-16 tua menjadi bertaji dan ditakuti.
Di AS sendiri, F-16 Block 30 milik Garda Nasional Udara masih tersisa dalam jumlah banyak dengan sisa jam terbangnya.
F-16 milik ANG dari dulu seringkali dilengkapi rudal mutakhir. Seperti ketika F-16 milik ANG menjadi jet tempur yang membawa AIM-7 pertama kali ketika AIM-120 belum tersedia.
USAF mengatakan, penggunaan JASSM oleh F-16 pra-Blok menandai dimulainya era baru bagi penempur yang paling banyak diguganakan di berbagai negara ini.
F-16A/B dan F-16C/D yang belum di-upgrade sekalipun dapat membawa JASSM.
Permasalahannya adalah harga JASSM yang tidak murah.
Sehingga pilihannya, meng-upgrade F-16 lama atau membeli JASSM. Keduanya sama-sama membutuhkan anggaran.
-Poetra-