AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam parade militer memperingati 60 tahun kemerdekaan Aljazair pada 5 Juli 2022 lalu, selain memperlihatkan pertama kali di hadapan publik ranpur BMPT Terminator 3, militer Aljazair juga menampilkan sistem rudal pertahanan udara S-300 PMU2.
Mengenai S-300 (NATO: SA-10 Grumble) adalah keluarga sistem rudal pertahanan permukaan ke udara bergerak yang dikembangkan dan dirancang oleh perusahaan NPO Almaz.
S-300 PMU2 merupakan varian upgrade dari seri S-300 PMU1 yang mulai diperkenalkan pada 1997, diberi julukan baru oleh NATO sebagai SA-20B Favourite.
Varian S-300 PMU2 ini mampu menembakkan berbagai macam rudal permukaan ke udara termasuk 48N6E2, 48N6E, 5V55K, dan 5V55R.
Sistem pertahanan udara ini dapat menyerang hingga enam target secara bersamaan yang terbang hingga 27 km di atas permukaan dengan kecepatan hingga 10.000 km/jam.
Sistem S300 PMU2 terdiri dari pos komando 83M6E2 dan hingga 12 unit peluncur sistem rudal pertahanan udara 5P85SE atau 5P85TE yang masing-masing membawa empat rudal.
Untuk pos komando 83M6E2-nya terdiri dari pusat manajemen pertempuran 54K6E2 dan radar akuisisi 64N6E2, dengan jangkauan deteksi maksimum 300 km.
Sedikit berbeda, kendaraan TEL (Transporter Erector Launcher) S-300 PMU2 milik Aljazair tampak menggunakan truk BAZ-6402-01. Sedangkan versi militer Rusia memakai truk MAZ-7910.
Rusia mulai mengirimkan S-300 PMU2 ke Aljazair antara tahun 2010 dan 2011. Tak diketahui pasti berapa jumlah yang dibeli oleh Aljazair.
Selain digunakan oleh Rusia, saat ini keluarga sistem rudal pertahanan udara S-300 digunakan juga oleh Aljazair, Armenia, Azerbaijan, Bulgaria, China, India, Iran, Kazakhstan, Korea Utara, Mesir, Suriah, Ukraina, Venezuela dan Yunani.
-RBS-