AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya tidak akan menyerah kepada Rusia. Ukraina akan kembali berkat taktik dan peningkatan pasokan senjata modern.
“Ukraina, Wanita Ukraina! Semua pembela kami, pembela kami!,” kata Zelensky dalam pidatonya melalui tautan video seperti diberitakan Ukrinform pada hari Minggu.
Zelensky meyakini bahwa Ukraina akan menang dalam perang melawan Rusia.
Rusia, ujarnya, telah kehilangan lebih dari 35 ribu tentaranya.
“Jelas bagi semua orang di dunia – dan, saya yakin, bagi semua orang yang tidak bodoh di Rusia sendiri – bahwa Ukraina akan menang. Itu hanya masalah waktu saja,” lanjut Zelensky.
Zelensky mengucapkan selamat untuk Hari Angkatan Bersenjata Ukraina dan Hari Pasukan Rudal Antipesawat.
“Dua hari libur profesional penting dirayakan di negara kita hari ini: Hari Angkatan Bersenjata Ukraina dan Hari Pasukan Rudal Anti-Pesawat. Saya dengan tulus mengucapkan selamat kepada semua pembela Ukraina yang bertugas di pasukan ini, saya mengucapkan selamat kepada semua veteran armada, semua pejuang veteran anti-pesawat. Berkat layanan dan keberanian Anda, ribuan nyawa orang-orang kami telah diselamatkan,” tandas sang presiden.
Ia menambahkan, tugas utama negara adalah melakukan segalanya untuk mempertahankan negara.
“Ini tidak mudah, perlu banyak usaha, membutuhkan banyak negosiasi, tetapi kami akan memastikan pasokan seperti itu. Ukraina akan mencapai tingkat ketika superioritas api penjajah akan diratakan. Kami tidak kehilangan satu hari pun – kami meyakinkan mitra kami, membangun koneksi baru, menggunakan semua peluang – politik, diplomatik, informasi,” kata dia.
Seperti diketahui, perang Rusia-Ukraina telah berlangsung kurang lebih 104 hari sejak serangan militer Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Agustus lalu.
Sejumlah pemimpin negara telah menghimbau agar perang segera dihentikan, termasuk himbauan dari Presiden RI Joko Widodo yang berkunjung langsung ke Kyiv dan Moskow.
Sejalan dengan itu, pasokan senjata-senjata modern terus berdatangan ke Ukraina. Sementara Rusia pun tidak mengendurkan serangannya.
-Poetra-