AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN) akan mendapatkan tujuh drone Hermes 900 Kochav (UAV) buatan Elbit Systems, Israel.
Hal ini dikatakan Juru Bicara RTN Laksamana Muda Pokkrong Monthatphalin pada hari Jumat.
Ia menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal Pertahanan Warakiat Rattananont telah menandatangani persetujuan untuk pemenang tender pengadaan UAV.
Penandatanganan kontrak akan dilakukan dalam waktu 30 ke depan antara Kementerian Pertahanan Thailand denhan perwakilan Elbit Systems di Thailand.
“Pengadaan telah disetujui oleh Departemen Pengawas Keuangan dan pengumuman publik resmi akan dikeluarkan setelah penandatanganan kontrak secara resmi,” kata Monthatphalin.
Hermes 900 dari Elbit Systems menyingkirkan saingannya dari Turki, China, dan Amerika Serikat, serta satu perusahaan Israel lainnya, yakni IAI.
Hermes 900 Kochav merupakan kendaraan udara tak berawak berukuran sedang, multi-muatan, ketinggian sedang, dan mampu terbang lama.
Drone ini dirancang untuk misi taktis. Ini adalah penerus dari seri Hermes 450.
Hermes 900 mampu terbang selama 30 jam dan dapat terbang hingga ketinggian maksimum 30.000 kaki. Misi utama drone ini adalah untuk pengintaian, pengawasan, dan relai komunikasi.
Sementara itu, Angkatan Darat Kerajaan Thailand (RTA) saat ini memiliki empat pesawat tak berawak Hermes 450.
Drone tersebut ditempatkan di Pusat Penerbangan Angkatan Darat di provinsi Lop Buri.
-Jaden-