AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tidak hanya puas dengan konsep pesawat tanker yang ada saat ini, Angkatan Udara AS (USAF) telah memikirkan konsep baru pesawat tanker masa depan yang tidak hanya punya fungsi terbatas sebagai tanker dan angkut saja.
Program baru pun diluncurkan yakni Advanced Aerial Refueling Family of Systems (AAR FoS).
Saat ini, pihak Air Force Life Cycle Management Center (AFLCMC) yang menggagas program ini telah memberi tahu industri penerbangan bahwa mereka sedang mencari peningkatan signifikan pada pesawat tanker yang ada sambil mencari untuk menentukan sistem masa depan yang jauh lebih mampu.
Di antara fungsi tambahan pesawat tanker yang diinginkan di masa depan, adalah pesawat mampu melaksanakan peperangan elektronik dan pengisian bahan bakar pesawat tanpa awak.
Dalam pengumuman 22 Juni 2022, AFLCMC menyebut AAR FoS sebagai sebuah pendekatan evolusioner untuk menambahkan kemampuan baru ke armada pesawat tanker saat ini, yaitu KC46A dan KC-135R.
Hal ini sebagai langkah awal untuk mengembangkan persyaratan keseluruhan pesawat tanker baru nantinya.
Gambaran berikutnya untuk tanker masa depan, seperti diberitakan Air Force Magazine, adalah pesawat yang berukuran lebih kecil namun sekaligus bisa mengawal pesawat tempur dan pembom ke wilayah udara musuh yang dijaga ketat.
“Tanker saat ini dan masa depan akan diminta untuk secara efektif memerintah, mengendalikan, dan berkomunikasi secara global, menavigasi secara akurat di lingkungan yang terdegradasi, dan tampil pada tempo operasi tinggi di lingkungan yang diperebutkan,” kata USAF.
Di antara kemampuan lain yang dibutuhkan adalah konektivitas, ketahanan garis pandang (LOS), dan konektivitas udara melampaui garis pandang (BLOS) dengan lingkungan Komando dan Kontrol Seluruh Domain Bersama (JADC2).
Persyaratan lainnya adalah memiliki desain arsitektur terbuka serta sistem federasi dan aliran data.
Tanker juga harus memiliki peningkatan kemampuan bertahan dan efektivitas misi, peningkatan kesadaran situasional yang meningkatkan pemahaman situasional, peperangan elektronik (EW)/serangan elektronik (EA) on-board dan interoperabilitas dengan platform kolaborasi otonom off-board.
-Poetra-