AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pilot-pilot tempur Ukraina menginginkan jet tempur F-16, bukan drone MQ-1 Gray Eagle seperti yang diajukan oleh Kyiv ke Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan oleh sejumlah pilot Angkatan Udara Ukraina dalam pembicaraan dengan perwakilan dari Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan kelompok bipartisan anggota Parlemen AS di Washington.
Menurut mereka, F-16 akan lebih berguna dibanding drone serang darat MQ-1C Gray Eagle dalam daftar prioritas.
Ditambahkan, Gray Eagle berukuran besar dan akan menjadi target empuk bagi sistem pertahanan udara Rusia. Demikian seperti diberitakan Breaking Defense (22/6).
Komandan Skadron MiG-29 Ukraina dengan call sign “Moonfish” mengatakan, saat ini di Angkatan Udara Ukraina lebih banyak pilot dibandingkan dengan pesawat tempur.
Para pilot menginginkan pesawat, khususnya jet tempur buatan Amerika Serikat seperti F-16.
Diakui bahwa para pilot Ukraina akan membutuhkan waktu bagi proses pelatihan terbang dan sistem pesawat.
Namun, ujarnya, hal itu tidak akan berlangsung lama dan hanya kurang dari setahun saja. Sebab, para pilot tempur Ukraina kebanyakan merupakan pilot yang sudah berpengalaman.
Menurut Moonfish, saat ini misi tempur Angkatan Udara Ukraina telah berkurang secara signifikan, tetapi pilot terus menerbangkan 20-30 misi sehari.
Sekitar 70% dari misi ini terkait dengan pasukan pendukung di Bumi.
“Kami kalah jauh dalam hal jumlah. Militer Rusia menyerang tidak hanya dengan pesawat, tetapi juga dengan rudal-rudal balistik, rudal jelajah, dan rudal udara ke darat,” ujar Moonfish.
-Jaden-